PALEMBANG, SP - Merebaknya isu mengenai virus corona yang berasal
dari negeri tirai bambu tidak membuat Pemerintah kota Palembang tetap
tidak menolak atau membatasi tujuan perjalanan wisatawan dari luar negeri
khususnya dari China untuk berkunjung ke bumi Sriwijaya.
Kepala Dinas Pariwisata Palembang Isnaini Madani, memprediksi
akan banyak kunjungan wisatawan mancanegara saat perayaan Cap Go Meh, kamis
(6/2) hari ini.
“Kami memprediksi kunjungan wisatawan hampir sama dengan tahun
lalu yakni ribuan. Untuk jumlah rincian pastinya wisatawan Tiongkok yang datang
belum dapat dipastikan,” kata Isnaini Madani saat dikonfirmasi melalui aplikasi
pesan singkat, Rabu (5/2).
Ia mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa tempat untuk
perayaan Cap Go Meh di Palembang diantaranya Pulau Kemaro, dan Kampung Kapitan
serta menggelar Sriwijaya Lantern Festival. Kegiatan ini dilakukan untuk
menarik wisatawan agar berkunjung ke Kota Palembang.
“ Berdasarkan pengalaman dari tahun tahun sebelumnya, di
perkirakan wisatawan dari Malaysia, Singapura, Tiongkok dan sejumlah
negara Asia lainnya masih akan mendominasi wisatawan mancanegara yang akan
berkunjung,” ujarnya.
Menurutnya selama pemerintah pusat tidak menetapkan warning
pembatasan kunjungan, kita tidak boleh menolak wisatawan karena itu akan
merusak citra pariwisata Palembang dan wisatawan enggan berkunjung.
“Kami tidak bisa melarang, tapi kami akan fokus pada penjagaan
disetiap pintu masuk untuk memastikan tidak ada WNA yang terjangkit virus
corona tersebut,” ujarnya.
Ia menegakan, langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam mencegah
masuknya virus corona dari China ini sudah efektif seperti dengan memasang
thermo scanner (alat pengukur suhu tubuh) di Bandara SMB II. Serta di Pelabuhan
telah dipasang alat pendeteksi untuk melihat suhu dari wisatawan yang masuk ke
Kota Palembang.
“Sejauh ini belum satupun wisatawan mancanegara yang datang ke
Palembang positif terjangkit Virus Corona. Artinya, kondisi wisatawan yang
datang masih tetap aman,”ucapnya.
Dampak langsungnya saat ini juga belum bisa melihat apakah
wisatawan mancanegara turun atau tidak karena hanya bisa dihitung dan dibanding
di akhir tahun.
"Sekarang tidak bisa dilihat sebab menghitung jumlah
wisatawan itu akumulasi satu tahun bukan per bulan atau minggu," ujarnya.
Kami harap kondisi ini tidak mempengaruhi jumlah wisatawan yang
akan berkunjung ke Kota Palembang. Jika semakin banyak wisatawan berkunjung
berarti akan semakin banyak memberikan sumbangsih Pendapatan Asli Daerah (PAD)
kota Palembang juga mengerjakan roda perekonomian karena wisatawan menghabiskan
uang untuk makan, menginap juga belanja.
“Tahun 2019 pariwisata menyumbang PAD cukup signifikan
sebesar Rp 60 Miliar atau mengalami peningkatan dibanding tahun 2018 dari Rp185
miliar menjadi Rp250 miliar ditahun 2019,” ucapnya.
Menurutnya, kita justru harus mengalakkan tingkat kunjungan
wisatawan ke Palembang, jika tahun lalu ada 2,1 juta wisatawan lokal dan 12
ribu wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Palembang. Meskipun tahun
2019 yang dikenal sebagai tahun politik, tahun tiket pesawat mahal dan lainnya tapi
sektor pariwisata tetap tumbuh baik. Maka dari itu untuk tahun ini target
kunjungan wisawatan naik sebanyak enam persen.
“Kami optimis tahun ini target yang naik menjadi enam persen
bisa tercapai, di karenakan tahun ini ketegangan pilitik sudah tidak ada lagi,
tiket pesawat turun, di tambah terbukanya tol menjadi akses baru wisatawan
berkunjung ke Palembang melalui jalur darat sehingga potensi kunjungan
pariwisata akan semakin bagus,” ungkapnya. (dkd)