Notification

×

Tag Terpopuler


Pengiriman Terhambat Sebabkan Harga Gula Pasir Meroket

Thursday, February 06, 2020 | Thursday, February 06, 2020 WIB Last Updated 2020-02-06T03:34:21Z


PALEMBANG, SP – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memperkirakan penyebab kenaikan harga gula pasir di tingkatan pedagang di sejumlah pasar tradisional di Palembang sepekan terakhir, disebabkan terhambatnya proses pengiriman dan menipisnya stok gula pasir di tingkat pabrik, akibat saat ini memasuki masa tanam tebu.

Kepala Disperindag Sumsel Iwan Gunawan mengakui, berdasarkan pantauan pihaknya telah terjadi kenaikan harga gula pasir di pasaran di Kota Palembang, khususunya. Namun demikian menurut dia,  pihaknya tetap mengikuti arahan dari pemerintah pusat terkait distribusi dan harga eceran tertinggi (HET) gula dalam kemasan.

"Arahan Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting adalah agar peritel tetap menyalurkan gula ke masyarakat. Prinsipnya, kami tidak ingin menyusahkan masyarakat," katanya, saat dikonfirmasi Sumsel Pers, melalui aplikasi pesan singkat, Rabu (5/2).

Ia mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga gula tersebut, diantaranya adalah proses pengiriman yang terhambat, ditambah lagi saat ini merupakan masa tanam tebu sehingga stok di pabrik berkurang. “Kendati begitu kami (Pemprov Sumsel) sudah meminta peritel untuk tetap menjual gula melalui seluruh jaringanya,“ ujarnya pula.

Lebih lanjut Iwan mengakui, pihaknya akan tetap memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok yang ada di pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah Provinsi Sumsel. Bahkan, pemerintah daerah menurutnya, tidak segan menindak pedagang, distributor, maupun peritel jika memang ditemukan adanya penimbunan salah satu komoditas bahan pokok penting tersebut. "Saya sudah infokan ke Gubernur bahwa gula agak hilang di pasaran, kalau pun ini ditimbun akan kita tindak," tegasnya.

Sementara itu, dari pantauan Sumsel Pers di sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang, harga gula pasir di tingkat pedagang mengalami kenaikan sejak sepekan ini. Hingga Rabu (5/2) komoditas gula pasir masih sulit ditemui di sejumlah pasar tradisional. Jika pun ada harganya sudah mencapai Rp14 ribu per kilogram, atau meningkat sebesar Rp2 ribu per kilogram dari harga sebelumnya. Kenaikan harga ini berlaku untuk gula curah dan gula bermerk.

Salah satu pedagang sembako di Pasar Palimo Palembang Sugiarti menuturkan, harga kulakan dari distributor gula pasir telah naik sejak sejak sepekan ini. “Harga kulakan gula pasir per karung ukuran 50 kilogram naik dari Rp500 ribu menjadi Rp655 ribu, jadi modal untuk menjual gula pasir ini mencapai Rp13 ribu per kilogramnya,” kata Sugiati.

Pedagang sembako lain mengatakan, untuk saat ini dia tidak menjual gula pasir karena tidak stok ada dari agen, jika pun ada harganya melambung tinggi. Pedagang sembako lainnya, Sundari menyebutkan, gula pasir sebelum terjadi kenaikan ini dijual antara Rp11 ribu- Rp12 ribu per kilogramnya. Namun saat ini, mengalami kenaikan hingga Rp14 ribu per kilogram.

“Harga gula pasir di agen grosir menyentuh lebih dari Rp600 ribuan per karungnya, sehingga modal satu kilogram gula pasir mencapai Rp13.500 sampai Rp14 ribu termasuk untuk plastik kemas,” katanya. (dkd)
×
Berita Terbaru Update