![]() |
Suasana Milad Kedua ASSPEK Kota Palembang, Jumat (31/1) malam di Pedestrian, Sudirman, Palembang. (foto/ara) |
PALEMBANG, SP – Pemerintah telah mengajukan pengusulan pempek asal
Palembang untuk menjadi warisan budaya tak bendu dunia ke Unesco.
Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Aufa Syahrizal
Sarkomi mengatakan, saat ini pengusulan Pempek sebagai salah satu warisan tak
benda dunia sedang dalam proses di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) RI.
“Kita sudah paparan dan semuanya terlibat baik akademisi,
maupun pengusaha pempek, kemudian para budayawan. Mereka berkolaborasi
memperjuangkan pempek menjadi warisan budaya tak benda dunia,” ungkapnya kepada
Sumsel Pers, kemarin.
Dijelaksannya, salah satu daya tarik diusulkannya pempek
sebagai salah satu warisan budaya tak benda dunia karena memiliki keuinikan
dengan keberagaman bentuk makanannya berbahan dasar ikan dengan sejumlah varian
seperti pempek lenggang, lenjer, kapal selama dan lain sebagainya.
“Sampai detik ini tidak ada kendala dan memang ada
penilaian-penilaian dari tim. Dengan pempek menjadi warisan budaya tak benda
dunia maka pempek akan semakin terkenal, bahkan saat ini pempek sudah terkenal
sampai di Denhag, Belanda,” ucapnya.
Untuk mewujudkannya, Aufal berharap, peranan Asosiasi Pengusaha
Pempek Palembang (Asppek) dalam mengembangan kuliner pempek yang memiliki
standar agar layak dijadikan sebagai salah satu warisan tak benda dunia.
“Dengan diakui dunia otomatis semua dunia akan mencoba
bagaimana nikmatnya pempek. Kita sangat optimis pempek menjadi warisan budaya
tak benda dunia. Kita juga akan melakukan pendekatan kepada daerah dan seluruh
kolega untuk membantu memperjuangkan warisan budaya ini,“ katanya.
Sementara itu, anggota tim kajian naskah atas usulan pempek,
Vebri Al Lintani mengatakan, saat ini pempek
sudah bisa bersaing dengan objek
heritage lain di Indonesia.
“Kita lengkapi data-datanya,
soal dokumentasi kebudayaannya, tahun ini kita garap lagi. Mudah-mudahan tahun bisa diseleksi di Indonesia, karena jika
ada beberapa warisan tak benda Indonesia tentu akan bersaing satu sama lainnya.
Kita terus berjuang terus agar pempek bisa lolos menjadi warisan budaya tak
benda dunia,” katanya.
Kendati demikian, Vebri mengungkapkan, pempek sudah mendapatkan pengakuan sebagai warisan
budaya tak benda oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2014 lalu.
Terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Pempek Palembang (Asppek)
Palembang, Yeni Anggarini atau akrab disapa Yeni Cek Molek mengatakan, visi dan
misi terbentuknya ASPPEK adalah menjadikan pempek mendunia.
“Untuk mengenalkan pempek ke mancanegara tentunya kita
berusaha keras meningkatkan standar pempek dari segi kualitas hingga ke taraf
nasional. Semua anggota ASPPEK kita data. Bahan-bahan yang dipakai kita data
untuk menunjang standar yang baik,” katanya.
Yeni menambahkan, sampai saat ini pempek yang diproduksi di
Kota Palembang, terkhusus anggota ASPPEK sudah bisa diekspor ke luar negeri dan
itu semua berkat kerjasama dengan seluruh elemen.
“Kami juga berterima kasih kepada pemerintah kota dan provinsi
karena telah memfasilitasi pedagang pempek untuk berkolaborasi dan mempercayai
kami. Dengan misi pempek mendunia, mudah-mudahan tidak sampai tahun 2025 pempek
akan mendunia,” katanya. (Kar)