Ilustrasi. (foto/net) |
- Antisipasi Virus Korona
PALEMBANG, SP - Sejak merebaknya kabar Virus Corona yang
bahkan menyebabkan kematian dan jadi perhatian dunia ini, Pemerintah Kota
Palembang bakal melakukan pemeriksaan sejumlah hewan di Pasar Burung. Hal ini
dilakukan atas dugaan jika penyebaran virus Korona berasal dari hewan.
Wakil Walikota Palembang, Fitrianti
Agustinda mengatakan, sebagai langkah antisipasi pencegahanvirus korona dan
virus berbahaya lainnya, Pemerintah Kota Palembang tidak hanya memastikan
kesiapan alat-alat pendeteksi suhu di gerbang masuk pendatang baik di Bandara
ataupun pelabuhan saja.
"Tetapi kita juga akan segera
memastikan agar hewan-hewan yang diperdagangkan di Pasar Burung Kota Palembang
dalam kondisi sehat dan laik diperjual belikan," katanya usia rapat siaga
dan antisipasi pencegahan Virus Korona, Rabu (5/2/2020).
Ia mengatakan, sengaja turun ke
lapangan guna sosialisasi dan mengecek hewan-hewan yang di jual belikan mulai
dari vaksinasi, kebersihan dan mendeteksi apakah mereka memiliki indikasi virus
menular yang berbahaya.
"Seperti yang disampaikan
dokter hewan, bahwa jangan sampai virusnya saja di basmi namun sumbernya juga
harus di basmi dan menjadi kontrol pemerintah kota Palembang. Insya Allah kita
akan segera turun mengecek kondisi pasar hewan di Palembang," ujarnya.
Fitri menyebutkan, penyebaran virus
Corona ini sangat cepat terjadi bahkan telah menyebar ke 23 negara, apalagi
penyebaran akan lebih mudah melalui udara. "Tapi mungkin asal
muasalnya bisa dari makanan, dari hewan. Sepertinya secara gejala hampir sama dengan
flu biasa, namun apabila selama masa inkubasinya terkena virus corona, tentu
penanganannya lebih ekstrim lagi," jelasnya.
Masyarakat diimbau, agar tetap menerapkan pola hidup sehat
menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan lingkungan.
Sementara itu, Kepala KKP Kelas II
Palembang Nur Purwoko Widodo mengatakan, berdasarkan kajian Virus Korona yakni
mereka yang termasuk dalam observasi suspek Korona adalah yang menderita gejala
batuk, flu, demam tinggi tapi tidak ada riwayat perjalanan ke daerah
terjangkit.
Kemudian suspek Korona ditemukan
gejala batuk, flu, demam tinggi dan telah melakukam perjalanan ke daerah
terjangkit.
"Meskipun tidak bepergian ke
wilayah terjangkit tetapi melakukan kontak dengan penderita Virus Korona, orang
tersebut bisa tertular, karena penularannya cepat sekali," katanya.
Nur mengatakan, gejala Virus Korona
cukup sulit dibedakan karena gejalanya mirip dengan flu/pneumonia pada umumnya,
yakni demam disertai batuk. Namun masa inkubasi virus ini direntang 2-4 hari.
Dimana bayi dan anak-anak rentan terpapar virus ini. Jika ditemuka
gejala-gejala Korona, maka sample harus diteliti lebih dulu di Badan penelitian
pengembangan dan kesehatan, Jakarta.
Lantaran penyebaran virus ini begitu
cepat dan bahkan menyebabkan kematian, namun pihaknya memastikan jika penderita
Korona bisa sembuh.
"Pada dasarnya sakit akibat
virus itu bisa sembuh dengan adanya perawatan. Terpenting tetap lakukan prilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS)," katanya. (Ara)