Proses penyerahan dua arca dari warga Palembang kepada pihak Museum Negeri Sumsel, Senin (24/2/2020). (foto:Edwin Fast) |
PALEMBANG, SP - Museum Negeri Sumatera Selatan, kembali menerima hibah dua arca yakni arca Budha dan arca Ganesha.
Penyerahan arca tersebut, dari dari seorang guru SMPN 13 Palembang, Kemas Sofyan di dampingi sejarawan Palembang Kemas Ari Panji.
Sofyan mengatakan, arca yang didihibahkan tersebut didapat dari seorang pencari barang bekas, Sabtu (22/2) lalu. Kemudian diserahkan ke Negeri Sumatera Selatan.
"Arca itu saya beli, dari pencari barang bekas dan arca itu saya hibahkan ke Museum Negeri Sumsel,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel, Candra Amprayadi mengatakan, hibah benda bersejarah ke museum sebagai sikap yang harus diapresiasi. Kendati demikian, pihaknya belum mengetahui usia arca yang baru saja diterianya tersebut.
"Untuk membuktikan arca Budha dan Ganesha yang ditemukan ini bernilai sejarah atau tidak, Kita akan libatkan pihak Balai Arkeologi untuk melakukan pengkajian,” paparnya.
Sementara itu, Sejarawan Palembang sekaligus penggali sejarah Sumsel, Kemas Ari Pandji mengatakan, pihaknya sebagai sejarawan menyambut baik uapay yang telah dilakukan tersebut.
Penyerahan arca tersebut, dari dari seorang guru SMPN 13 Palembang, Kemas Sofyan di dampingi sejarawan Palembang Kemas Ari Panji.
Sofyan mengatakan, arca yang didihibahkan tersebut didapat dari seorang pencari barang bekas, Sabtu (22/2) lalu. Kemudian diserahkan ke Negeri Sumatera Selatan.
"Arca itu saya beli, dari pencari barang bekas dan arca itu saya hibahkan ke Museum Negeri Sumsel,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel, Candra Amprayadi mengatakan, hibah benda bersejarah ke museum sebagai sikap yang harus diapresiasi. Kendati demikian, pihaknya belum mengetahui usia arca yang baru saja diterianya tersebut.
"Untuk membuktikan arca Budha dan Ganesha yang ditemukan ini bernilai sejarah atau tidak, Kita akan libatkan pihak Balai Arkeologi untuk melakukan pengkajian,” paparnya.
Sementara itu, Sejarawan Palembang sekaligus penggali sejarah Sumsel, Kemas Ari Pandji mengatakan, pihaknya sebagai sejarawan menyambut baik uapay yang telah dilakukan tersebut.
"Kalau menghibahkan benda bersejarah, tentu ada rasa kebanggaan tersendiri jika benda tersebut di pajang d museum," tegasnya.(Edwin Fast)