Notification

×

Tag Terpopuler

Investasi Incenerator Capai Rp1,7 Triliun

Friday, February 28, 2020 | Friday, February 28, 2020 WIB Last Updated 2020-02-28T02:48:49Z

- Dibangun Pertengahan Tahun

PALEMBANG, SP
– Persoalan sampah yang tidak kunjung usai diyakini Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan tuntas dengan dibangunnya incenerator (tekhnologi pengolahan sampah dengan cara dibakar) yang akan dikerjakan oleh pihak ketiga dengan investasi mencapai Rp1,7 triliun di kawasan Keramasan, Palembang.

Sesuai dengan Peraturan Presiden (PP) Nomor 35/2018, Palembang ditetapkan sebagai salah satu kota yang menerapkan incenerator di Indonesia. Incenerator menjadi langkah Pemkot Palembang dalam menyelesaikan persoalan sampah. Dimana, tungku pembakaran akan menjadikan sampah menjadi energi listrik.

Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, saat ini produksi sampah masyarakat Palembang 1.200 ton perhari. Sejauh ini, hanya maksimal 800 ton terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sementara incenelator membutuhkan 1.000 ton perhari. Dipastikan permasalahan sampah di Palembang akan terurai oleh incenelator.

"Permasalahan sampah akan selesai. Dengan operasional incenerator oleh pihak ketiga dan PT PLN akan membeli listriknya, kita akan siapkan regulasinya," katanya, Kamis (27/2).

Harnojoyo mengatakan, nilai investasi pembangunan incenerator di Keramasan itu senilai Rp1,7 triliun. Dipastikan setelah perjanjian kerjasama Januari ini tuntas, 2022 incenerator sudah bisa menghasilkan listrik. "1.000 ton sampah yang digunakan akan mengasilkan listrik 20 MW. Artinya 1 MW setara dengan 1000 Kilo Watt (KW). Ini bisa menerangi ratusan ribu rumah," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota (DLHK) Kota Palembang, Alex Fernandus mengatakan, Incenerator menjadi langkah pihaknya dalam menyelesaikan persoalan sampah. Dimana, tungku pembakaran akan menjadikan sampah menjadi energi listrik.

"Pertengahan 2020 akan dibangun. Semua sampah rumah tangga bisa digunakan jadi bahan baku, kecuali sampah mengandung racun, seperti ban bekas," katanya. (ara)
×
Berita Terbaru Update