Ayah korban, Sangkut bersama istri saat membuat laporan ke Mapolrestabes Palembang (foto/erik) |
PALEMBANG, SP - Sangkut (37) warga Jalan Pangeran Ratu Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang pada Sabtu (8/2) pukul 11:00 WIB mendatangi Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
Dia melaporkan raibnya putri tercintanya, Peni Mutiara (17) sejak 24 Januari 2020 lalu. Ayah korban mengaku jika anaknya itu dijemput pacarnya hendak bekerja di salah satu rumah makan di Ogan Ilir.
“Malam sekitar jam 11 anak saya itu dijemput pacarnya. Ngakunya dia mau kerja di rumah makan. Nah malam itu mereka mau ke Ogan Ilir, sempat pamitan sama saya dan ibunya, dan sampai sekarang putri saya tidak ada kabarnya,” ujar Sangkut.
Dihadapan petugas yang menerima laporannya, Sangkut menjelaskan jika anaknya tersebu pergi bersama pacarnya menggunakan sepeda motor. Pada akhir bulan lalu, anaknya tersebut menelepon istrina jika dia akan pulang pada saat itu.
“Pada kamis, tanggal 30 Januari lalu, dia nelpon ibunya. Katanya mau pulang, dia minta keluarga tidak usah menghubunginya, biar dia saja yang nelepon. Sampai detik ini, anak saya tidak pernah sampai ke rumah,” ucap Sangkut.
Wajar, jika satu keluarga cemas bukan kepalang lantaran Peni tak sampai ke rumah. Apalagi, nomor seluler yang dipakai Peni pun sudah tak bisa dihubungi lagi. “Sumpah kami panik sekali memikirkannya,” pilu Sangkut.
Sementara, Kasat Reskrim Polresta Palembang AKBP Nuryono melalui Kanit SPK Polresta Palembang AKP Heri membenarkan tentang pelaporan korban yang mengaku telah kehilangan anak perempuannya.
“Korban ini katanya mau kerja di Indralaya, tapi orang tua korban kehilangan jejaknya sampai sekarang tidak ketahui. Sebagai orang tua wajar jika panik dan membuat laporan. Takutnya ada motif lain ya,” singkatnya. (Cr01)