![]() |
Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online di Mapolrestabes Palembang, Kemarin (foto/cr01) |
PALEMBANG,
SP - Rekontruksi kasus
begal yang menewaskan sopir taksi online Ruslan Sani (40) digelar Selasa (4/5) kemarin
di halaman Mapolrestabes Palembang. Rekontruksi berlangsung ricuh akibat amukan
keluarga korban.
Ya, dua tersangka pelaku
begal yang menghabiskan nyawa Ruslan Sani, yakni Abib Samudra (40) dan Sulaiman
(36) ini menjadi bulan-bulanan keluarga korban. Mulai dari bogem mentah, hingga
timpukan sepatu diterima kedua tersangka ini.
“Binatang kau ye, tega
nian kau munuh kakak aku,” ucap serapah Nita (39) tahun, yang tidak lain adalah
adik korban. Nita bahkan terlihat melepaskan sepatunya dan melancarkan serangan
ke salah satu tersangka.
Petugas sempat kewalahan
menghalau amuk amarah keluarga korban yang menunggu para tersangka untuk
mengikuti gelar rekontruksi. Keluarga korban lainnya bahkan dengan leluasan
melancarkan bogem mentah ke tersangka Sulaiman ber-kali.
“Kami selaku keluarga
Ruslan, meminta dua orang ini yang tega membunuh kakak saya untuk dihukum mati.
Nyama dibayar nyawa, kami sekeluarga meminta tersangka ini dihukum mati,” tegas
Nita kepada awak media usai rekontruksi, kemarin.
Rekontruksi yang dipimpin
Kasatreskrim Mapolrestabes Palembang AKBP Nuryono didampingi Kanit pidana
Umum Iptu Marinus Ginting dan Iptu Tohirin ini
dimulai pukul 10.00 WIB di halaman Mapolrestabes Palembang.
Sebanyak 33 adegan
dilakoni kedua tersangka ini. Dimulai ketika mengorder taksi online Grab yang
sempat mnereka batalkan sebanyak 20 kali. Korban mendapatkan orderan tersangka
Sulaiman pada pukul 22.30 WIB.
Korban datang menjemput
korban menggunakan mobil merk Toyota tipe Avanza dengan nopol BG 1442 RP. Di
tengah perjalanan, korban dihabisi menggunakan pisau dengan membabi buta hingga
merenggang nyawa.
Kasatreskrim Polrestabes
Palembang, AKBP Nuryono menjelaskan jika
rekontruksi sendiri berjalan lancar meski terdapat insiden penyerangan terhadap
tersangka yang dilakukan keluarga korban.
“Memang rekontruksi
ini kami gelar di Mapolres untuk mencegah kejadian seperti ini. Jika dilakukan
di lokasi kejadian tentu suasana nanti takutnya akan memanas. Kita antisipasi
sejak awal,” singkatnya. (cr01)