Notification

×

Tag Terpopuler


Disambut Amarah Keluarga Korban

Wednesday, February 05, 2020 | Wednesday, February 05, 2020 WIB Last Updated 2020-02-05T03:18:37Z
Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online di Mapolrestabes Palembang, Kemarin (foto/cr01)
PALEMBANG, SP - Rekontruksi kasus begal yang menewaskan sopir taksi online Ruslan Sani (40) digelar Selasa (4/5) kemarin di halaman Mapolrestabes Palembang. Rekontruksi berlangsung ricuh akibat amukan keluarga korban.

Ya, dua tersangka pelaku begal yang menghabiskan nyawa Ruslan Sani, yakni Abib Samudra (40) dan Sulaiman (36) ini menjadi bulan-bulanan keluarga korban. Mulai dari bogem mentah, hingga timpukan sepatu diterima kedua tersangka ini.

“Binatang kau ye, tega nian kau munuh kakak aku,” ucap serapah Nita (39) tahun, yang tidak lain adalah adik korban. Nita bahkan terlihat melepaskan sepatunya dan melancarkan serangan ke salah satu tersangka.

Petugas sempat kewalahan menghalau amuk amarah keluarga korban yang menunggu para tersangka untuk mengikuti gelar rekontruksi. Keluarga korban lainnya bahkan dengan leluasan melancarkan bogem mentah ke tersangka Sulaiman ber-kali.

“Kami selaku keluarga Ruslan, meminta dua orang ini yang tega membunuh kakak saya untuk dihukum mati. Nyama dibayar nyawa, kami sekeluarga meminta tersangka ini dihukum mati,” tegas Nita kepada awak media usai rekontruksi, kemarin.

Rekontruksi yang dipimpin Kasatreskrim Mapolrestabes Palembang AKBP Nuryono  didampingi Kanit pidana Umum Iptu Marinus Ginting dan Iptu Tohirin ini  dimulai pukul 10.00 WIB di halaman Mapolrestabes Palembang.

Sebanyak 33 adegan dilakoni kedua tersangka ini. Dimulai ketika mengorder taksi online Grab yang sempat mnereka batalkan sebanyak 20 kali. Korban mendapatkan orderan tersangka Sulaiman pada pukul 22.30 WIB.

Korban datang menjemput korban menggunakan mobil merk Toyota tipe Avanza dengan nopol BG 1442 RP. Di tengah perjalanan, korban dihabisi menggunakan pisau dengan membabi buta hingga merenggang nyawa.

Kasatreskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono  menjelaskan jika rekontruksi sendiri berjalan lancar meski terdapat insiden penyerangan terhadap tersangka yang dilakukan keluarga korban.

“Memang rekontruksi ini kami gelar di Mapolres untuk mencegah kejadian seperti ini. Jika dilakukan di lokasi kejadian tentu suasana nanti takutnya akan memanas. Kita antisipasi sejak awal,” singkatnya. (cr01)
×
Berita Terbaru Update