PALEMBANG, SP – Sejumlah destinasi wisata mulai bermunculan
di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Adanya
peningkatan jumlah destinasi wisata ini sebagai bukti jika masyarakat Sumsel
mulai melek terkait manfaat dari kebardaan destinasi wisata tersebut.
Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatera Selatan (Sumsel), Aufa Syahrizal
mengatakan, sejumlah destinasi wisata baru mulai bermuculan di sejumlah daerah
di Sumsel. Namun, yang peliang menarik, ungkapnya, kehadiran sejumlah destinasi
wisata tersebut murni dari inisiatif dari masyarakat itu sendiri.
“Masyarakat mulai
dasar, jika keberadaan destinasi wisata juga meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar,” ungkapnya kepada Sumsel Pers, (4/2/2020).
Dijelaskan Aufa,
selama ini pemerintah telah melakukan berbagai promosi dan sosialisasi kepad
amasyarakat terkait manfaat dari keberadaan destinasi wisata. Upaya yang telah
dilakukan sejak lama tersebut dinilai baru membuahkan hasil saat munculnya
kesadaran masyarakat terhadap destinasi wisata itu sendiri.
“Beberapa daerah mulai
bermunculan destinasi wisata baru. Seperti di Lahat yang menulap lokasi bekas
TPS menjadi daerah plancu. Itu dilakukan berdasarkan inisiatif oleh
Karangtaruna setempat,” paprnya.
“Bahkan tiap hari ada
300 pengunjung yang datang. Dengan harga tiket masuk Rp10 ribu rupiah
artinya 1 hari masuk uang Rp3 juta. Belum dengan orang sewa ada perahu dan lain
sebagainya. Ini hadir tanpacampur tangan pemerintah, namunmereka mdandpatkan
peluang penghasilan uang yang baru," ucapnya.
Selain itu, Aufa
mencontohkan, Kota Pagaralam juga melakukan hal yang sama. dengan memanfaatkan
lahan kosong menjadi kebun bungan, sehingga bisa menciptakan destinasi wisata
unik yang baru.
“Masyarkat saat ini
sudah bisa menciptakan destinasi wisata baru secara mandiri, seperti di Lahat
dan Pagaralam. Tentu keberdaan destinasi ini akan meningkatkan perekonomian
masyarakat sekiatr itu sendiri,” ujarnya.
Ditambahkannya, hingga
saat ini dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sumsel, sekitar 9 kabupaten/kota diantaranya
sudah mulai melakukan perbaikan untuk memaksimalkan peluang ekonomi melalui
lokasi destinasi wisata baru. (Edwin
Fast)