BANYUASIN, SP - Akhir-akhir ini harga karet dari petani
menurun, sehingga membuat masyarakat petani karet menjerit dan merasa
was-was akan kekurangan biaya dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari -
hari. Apalagi sekarang ini harga kebutuhan pokok harganya semakin
meningkat.
Harga karet di tengkulak berkisar mulai Rp. 5.000. -6.000
Perkilo gram, sedangkan di Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan baku
karet (UPPB) pada tiap-tiap Kecamatan dengan cara lelang dari perusahaan
pembeli karet berkisar Rp. 7.500-9.000., - sesuai kualitas karet yang
dihasilkan, karena semakin baik kualitas karet semakin tinggi harganya.
Kepala dinas perkebunan dan peternakan Kab. Banyuasin
melalui Kasi perkebunan Asnawi Badrun, mengatakan bahwa harga karet
sangat tergantung dengan kualitas karet yang dihasilkan, bagaimana cara
pembekuannya dan dengan menggunakan bahan apa?.
"Apabila karet dalam pengolahannya berkualitas sangat baik
maka harga akan cukup tinggi, disamping itu harga juga dipengaruhi dari
luar negri karena karet kita merupakan ekspor, apabila permintaann pasar
kurang maka bahan menumpuk sehingga harga menjadi murah, dan pemerintah
melalui dinas perkebunan dan peternakan akan mensosialisasikan kepada
masyarakat mengenai mutu dan kulitas karet agar baik," kata dia.
Senada juga disampaikan oleh ketua Asosiasi UPPB Provinsi
serta kelompok UPPB 'Maju Bersama' sdr Ngadiran Santoso dan Ketua UPPB
Lavender Regan Agung Banyuasin III sdr Fahru Rozi menyatakan harga karet
di UPPB lebih tinggi dari pada di tengkulak karena karet yang dijual
melalui UPPB kualitasnya cukup baik, serta getah karet sudah sekitar 60
persen kekeringnya dan proses pembeliannya oleh perusahaan melalui
lelang.
Harga karet juga sangat dipengaruhi oleh jumlah dan nilai ekspor ke luar negeri seperti China dimana saat ini indonesia membatasi ekspor ke china karena virus Corona.
Selain itu kelompok UPPB dan masyarakat berharap pemerintah
turut andil dalam usaha memperbaiki harga karet nasional. "Mereka juga
berharap kepada pemerintah untuk memberikan dana talangan sementara
karena penjualan melalui UPPB tidak langsung, akan tetapi dibayarkan
kepada petani sore hari sampai getah-getah karet tersebut diangkut oleh
perusahaan pemenang lelang," ungkap dia. (Adm)