Notification

×

Tag Terpopuler

Dampak Virus Corona, Harga Comodity Karet Anjlok

Thursday, February 27, 2020 | Thursday, February 27, 2020 WIB Last Updated 2020-02-27T03:57:23Z

BANYUASIN, SP - Akhir-akhir ini harga karet dari petani menurun, sehingga membuat masyarakat petani karet menjerit dan merasa was-was akan kekurangan biaya dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari - hari. Apalagi sekarang ini harga kebutuhan pokok harganya semakin meningkat.

Harga karet di tengkulak berkisar mulai Rp. 5.000. -6.000 Perkilo gram, sedangkan di Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan baku karet (UPPB) pada tiap-tiap Kecamatan dengan cara lelang dari perusahaan pembeli karet berkisar Rp. 7.500-9.000., - sesuai kualitas karet yang dihasilkan, karena semakin baik kualitas karet semakin tinggi harganya.

Kepala dinas perkebunan dan peternakan Kab. Banyuasin melalui Kasi perkebunan Asnawi Badrun, mengatakan bahwa harga karet sangat tergantung dengan kualitas karet yang dihasilkan, bagaimana cara pembekuannya dan dengan menggunakan bahan apa?.

"Apabila karet dalam pengolahannya berkualitas sangat baik maka harga akan cukup tinggi, disamping itu harga juga dipengaruhi dari luar negri karena karet kita merupakan ekspor, apabila permintaann pasar kurang maka bahan menumpuk sehingga harga menjadi murah, dan pemerintah melalui dinas perkebunan dan peternakan akan mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai mutu dan kulitas karet agar baik," kata dia.

Senada juga disampaikan oleh ketua Asosiasi UPPB Provinsi serta kelompok UPPB 'Maju Bersama' sdr Ngadiran Santoso dan Ketua UPPB Lavender Regan Agung Banyuasin III sdr Fahru Rozi menyatakan harga karet di UPPB lebih tinggi dari pada di tengkulak karena karet yang dijual melalui UPPB kualitasnya cukup baik, serta getah karet sudah sekitar 60 persen kekeringnya dan proses pembeliannya oleh perusahaan melalui lelang. 

Harga karet juga sangat dipengaruhi oleh jumlah dan nilai ekspor ke luar negeri seperti China dimana saat ini indonesia membatasi ekspor ke china karena virus Corona.

Selain itu kelompok UPPB dan masyarakat berharap pemerintah turut andil dalam usaha memperbaiki harga karet nasional.  "Mereka juga berharap kepada pemerintah untuk memberikan dana talangan sementara karena penjualan melalui UPPB tidak langsung, akan tetapi dibayarkan kepada petani sore hari sampai getah-getah karet tersebut diangkut oleh perusahaan pemenang lelang," ungkap dia. (Adm)
×
Berita Terbaru Update