![]() |
Jamiat Abdul Karim menahan sakit akibat peluru bersarang di kedua kakinya oleh tim Jatanras Polda Sumsel, kemarin (foto/ist) |
PALEMBANG,
SP – Bobby Indra Cahaya
(23) tak menyangka jika perempuan yang dikenalnya di jejaring sosial facebook
adalah komplotan penjahat. Tanpa curiga dia menemui kenalannya tersebut, namun
para bandit sudah menantinya.
Ya, warga KH Wahid Hasyim
Kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang ini harus kehilangan
ponsel, jam tangan hingga dompet berisikan uang pada 24 Desember 2019 lalu.
Beruntung, motornya tak dibawa kabur karena kehabisan bensin.
Otak pelaku pembegalan
ini adalah Jamiat Abdul Karim (29). Dia diringkus di kontrakannya di kawasan 1
Ilir Ilir Timur (IT) II Palembang. Sementara, empat pelaku lainnya masuk dalam
daftar pencarian orang (DPO).
Kasubdit III Jatanras
Polda Sumsel Kompol Suryadi didampingi Kanit III Kompol Bachtiar mengatakan
tersangka adalah otak pelaku pembegalan dengan modus baru yang menjadi DPO jajaran
Polsek IT II.
“Modusnya terbilang baru
ya, dia bersama rekan-rekannya menjebak korban untuk menemui wanita cantik
kenalan di facebook, ternyata akun itu milik para pelaku,” ucap Kompol Suryadi
kepada awak media, kemarin.
Korban tergiur dengan
kencantikan kenalannya itu sehingga sepakat untuk bertemu di tempat mereka
janjikan. “Tersangka sudah menunggu di
TKP. Setelah korbannya tiba di TKP para tersangka seolah olah ada keributan
sehingga tersangka dipukuli lalu harta benda korban diambil paksa,” sambungnya.
Sementara, Jamiat Abdul
Karim mengakui jika ide perempuan cantik itu dituangkannya untuk menjerat para
korban. Selama buron, dia mengaku tidak melarikan diri dan berdiam diri di
kediamannya di Jalan Pasundan, Lorong
Takwa, Kecamatan Kalidoni Palembang.
“Kawan yang jual barang
korban. Saya hanya dapat bagian dan uangnya saya pakai untuk mengajak istri
makan bersama,” singkat pelaku yang ditembak kedua kakinya karena berusaha
melarikan diri. (fan)