PALEMBANG, SP - Pemerintah Provinsi Sumsel menyiasati bencana banjir dengan menanam akar wangi untuk menahan tingginya debit air pada musim hujan sekarang, terutama dikawasan rawan bencana banjir.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel Askoni mengatakan, penanaman akar wangi merupakan opsi pertama untuk mencegah banjir. "Akar wangi ini kuatnya seperti baja, itu sangat cocok di tanam di pinggiran sungai," katanya, Kamis (27/02/2020).
Pihaknya sendiri sudah menentukan daerah mana saja yang akan ditanami akar wangi. Sementara ini penanaman memfokuskan daerah rawan banjir di Sumsel seperti Lahat, Musi Rawas dan Muba. "Ada 300 desa rawan banjir di Sumsel, nah kita fokus di 300 desa itu dulu agar kedepan tidak jadi desa rawan lagi," ujar Askoni.
Askoni menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menunggu kiriman akar wangi dari Jakarta, karena di Sumsel tidak ada bibitnya. "Kita lagi menunggu kiriman akar wangi dari Jakarta, saat ini kita tengah uji coba menanam di 15 hektar. Tekhnis penanamanya setiap satu meter itu satu akar wangi," jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, upaya ini sudah dilakukan sejak Januari lalu. Kedepan pihaknya akan mensosialisasikan kemasyarakat agar bisa menanam sendiri akar wangi. "Selain bisa menahan air, tanaman ini juga bisa jadi makanan ternak dan juga bahan obat, ditambah lagi tanaman ini juga tahan api," ungkap Askoni (lan)