![]() |
Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Muhammad Sirozi. (foto/Kar) |
PALEMBANG, SP -
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Muhammad
Sirozi mendorong para doktor di lingkungan kampus untuk bekerja lebih keras
demi mencapai status guru besar dibidang keilmuan masing-masing.
Menurut Sirozi, saat ini
UIN Raden Fatah memiliki 111 doktor yang berpotensi menjadi profesor atau guru
besar. Kendati demikian, pihaknya tidak menapik jika sejumlah persyaratan
menjadi profesor jadi alasan yang mempersulit mendapatkan gelar tersebut.
“Saat ini kita memiliki 18
guru besar. Namun, dari total tersebut 16 diantaranya masih berstatus aktif.
Dua sisnya sudah pensiun,” ujarnya usai pengukuhan dua profesor baru di Gedung
Akademik Center, baru-baru ini.
Dijelaskan Sirozi,
pihaknya mendorong para doktor di UIN Raden Fatah Palembang untuk mengalhakn
rasa malas dan keluar dari zona nyaman saat ini. Dua faktor tersebut, dinilai
sebagai alasan terkuat dalam mencapai gelar guru besar.
“Pesyaratan menjadi
profesor cukup sulit. Barusan kita mengukuhkan dua orang dengan status suami
istri sebagai guru besar, semoga doktor yang lain terinpirasi, muda-mudahan
tahun 2020 ini ada lagi doktor lain menjadi profesor,” harapnya.
Sirozi mengaku, doktor
muda juga memiliki peuang yang sama kendati belum memiliki pangkat dan golongan
yang tinggi. Hal tersebut bisa diatasi dengan melebihkan persyaratan lainnya
seperti jumlah jurnal internasional yang lebih banyak dari standar syarat yang
ada.
Sementara itu, dua orang
suami istri yang baru saja dikukuhkan sebagai guru besar tersebut yakni Prof
Muhajirin dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Studi Islam di Fakultas
Ushuluddin Pemikiran Islam, sedangkan Prof Maya sebagai Guru Besar Bidang Ilmu
Ekonomi Pembanguanan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah
Palembang.
Adapun judul orasi ilmiah yang diambil Prof Muhajirin
yakni dengan judul Memaknai “Teori Tuhan ” Sebagai Hukum Absolut, sementara
sang istri Prof Maya mengambil judul orasi ilmiah “Pengembangan Rural Micro
Finance Di Indonesia”. (Kar)