![]() |
MUBA, SP - Terkendala curah hujan tinggi yang melanda kecamatan Lais dan Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dalam sebulan terakhir, berimbas kepada petani penyadap karet diwilayah tersebut.
Ilyas (37) warga Desa Srikembang yang memiliki kebun karet di wilayah Babat Supat mengatakan, dalam sebulan terakhir hujan sering mengguyur diwilayahnya terutama malam menjelang pagi hari, hal ini berimbas sulitnya melakukan aktifitas penyadapan karet "kalo hujan, cakmano mau 'nderes' atau menyadap karet," jelasnya, (13/1/2020).
Ilyas mengaku, pada saat hujan tanaman karet sama sekali tidak dapat disadap sehingga penyadap memilih berhenti menyadap sementara waktu.
"Yang jelas, kalo kito nyadap karet saat hujan, yo sio-sio bae pak. Karno curah hujan akan nghabiske getah karet yang ado dalam mangkuk sadapan. Bukan itu bae pak, jika batang karet basah maka getah karet ngalirnyo idak lewat jalur sadapan," imbuh Ilyas.
Terpisah, dikatakan Kopek Dia (52) warga Lais, dirinya juga mengaku lebih sering tidak menyadap karet karena curah hujan terlalu tinggi. Dalam kondisi seperti ini, kata dia, pendapatan petani karet sangat minim.
"Biasanya seminggu sampai lima kali menyadap, namun saat ini paling banyak dua kali karena sering hujan," terangnya. (ch@)