![]() |
Ilustrasi padi Sumsel. (foto:net) |
PALEMBANG, SP – Target produksi padi
tahun ini yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)
mengalmai penurunan dibandingkan tahun 2019 lalu.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumsel, Antoni Alam
mengatakan, tahun 2019 lalu pemerintah menargetkan produksi padi hanya sebanyak
5,1 juta ton. Untuk tahun ini pemerintah hanya menargetkan produksi padi hanya
4,9 juta ton saja.
“Untuk tahun ini target produksi padi mengalami penurunan dari
tahun lalu. Kalau tahun lalu sebanyak 5,1 juta ton sedangkan untuk tahun ini
hanya 4,9 juta ton," katanya.
Dijelaskannya, pengurangan sekitar 2 juta ton produksi padi
tersebut dikarenakan adanya penyesuaian luas lahan baku sawah di daerah.
"Pengurangan target itu karena Sumsel ada masalah di angka
luasan lahan baku sawah. Ada data yang tidak sesuai antara yang kami hitung dan
Badan Pertanahan Nasional (BPN) tetapkan," ujar Antoni
Antoni menjelaskan, berdasarkan catatan Dinas Pertanian Provinsi
Sumsel melalui pemetaan geospasial di daerah pertanian, luas lahan baku sawah
sebelumnya mencapai 610.000 hektare dan sekarang
mengalami penyusutan menjadi 510.000 hektare saja.
"Penyusutan luas sawah itu salah satunya ditengarai
lantaran adanya alih fungsi lahan pertanian di sejumlah daerah," jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, saat ini petani lagi menggarap
sawah karena sudah masuk masa tanam. "Kita berharap pertanaman Januari
hingga Maret dalam kondisi normal, setelah sebelumnya ada beberapa daerah yang
terendam banjir," ungkap Antoni.
Antoni
menambahkan, masa tanam awal tahun di Sumsel memang sempat terkendala banjir,
terutama di sawah lebak. Tipologi sawah tersebut berada di Kabupaten OKI, Ogan
Ilir, Banyuasin dan Pali. (Lan)