Notification

×

Tag Terpopuler


Sumsel Pusat Pengembangan Perikanan Asia Tenggara

Monday, January 27, 2020 | Monday, January 27, 2020 WIB Last Updated 2020-01-27T10:22:11Z
Gubernur Sumsel, Herman Deru bersama Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo melepas bibit ikan. (foto/Ist)
PALEMBANG, SP -  Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan menjadi yang pertama atau role model di Asia Tenggara yang miliki Gedung The Southeast Asian Fisheries Develoment Center (SEAFDEC) dan  Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP).

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelahtab dan Perikanan RI Sjarief Widjaja mengatakan, terpilihnya Provinsi Sumsel karena dianggap sebagai daerah yang mempunya perairan umum daratan  paling lengkap mulai dari sungai, danau, rawa, perilaku dan lebak lebungnya.

Gebernur Provinsi Sumsel, Herman Deru mengucapkan, terimakasih atas inisiasi dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo telah memberikan program- program yang menunjang dan mengembangkan kelautan dan perikanan di Provinsi Sumsel. 

“Terimakasih Bapak Menteri, Tekhnologi sudah semakin maju, tentu semua tekhnologi akan menambah wawasan bagi kita semua, jangan habiskan ilmu dalam laboratorium ini tapi bagaimana mentransfer kerpada masyrakat dan pelaku usaha,” ungkapnya. 

Menurutnya, keberadaan gedung SEAFDEC tersebut menjadikan masyarakat lebih mudah menemukan ikan perairan umum. Bahkan, sumsel memiliki segmen 2,5% harapan dari petani karena varian ikan di Sumsel yang terbilang cukup banyak.   
     
“Sumsel menjadi kunci 228 spesies ikan yang ditemukan untuk dikembangkan, tidak ada gunanya bangunan megah kalau hanya jadi lambang,” pungkasnya. 

Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo menambahkan, Perikanan Perairan Darat dan Peresmian Gedung SEAFDEC dan  BRPPUPP  merupakan kerjasama dengan negara-negara di Asia tenggara. 

“Jadi setiap negara mempunyai bidang, kita kebagian untuk wilayah umum perairan dan daratan. Seperti yang kita ketahui provinsi Sumsel merupakan wilayah rawa dan perairan umum kita punya danau, disini kita harapkan ini akan berperan, berguna untuk meneliti species 228 ikan yang ada di Provinsi Sumsel,” terangnya.

Tak hanya itu, langkah ini sebagai bentuk untuk mengetahui spesies mana saja yang akan mendekati kepunahan dan bagaimana langkah-langkah mensiasatinya.

Untuk diketahui SEAFDEC adalah organisasi antarpemerintahan ASEAN ditambah Jepang yang bergiat mengembangkan perikanan berkelanjutan. Salah satunya budidaya perikanan yang bermarkas di Ilo-ilo, Filipina.

SEAFDEC bermarkas di Bangkok dan dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal. Selain budidaya perikanan (Aquaculture Departement/AQD) ada tiga departemen di bawahnya, yakni departemen pelatihan yang berkedudukan di Samutprakan, Thailand, departemen riset dan teknologi perikanan laut di Singapura, serta departemen pengembangan dan pengelolaan sumberdaya perikanan, khususnya di zone ekonomi eksklusif (ZEE), berkedudukan di Kuala Trengganu, Malaysia.  (Kar)
×
Berita Terbaru Update