Notification

×

Tag Terpopuler

SCW Kembali Ungkap Dugaan Indikasi Pungli

Sunday, January 19, 2020 | Sunday, January 19, 2020 WIB Last Updated 2020-01-19T09:37:09Z

Sriwijaya Corruption Watch (SCW)ketika mendatangi Kantor Walikota Kota Palembang, terkait dugaan indikasi pungli di SMP Negeri 18. Jum’at, (17/01)

PALEMBANG, SP - Sriwijaya Corruption Watch (SCW) kembali mengungkap dugaan indikasi pungli di SMP Negeri 18 Palembang. Setelah, sebelumnya mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi, (Kejati) Sumsel. Hal ini, dipaparkan, ketika mendatangi Kantor Walikota Kota Palembang, dan meminta Pemerintah Kota Palembang memanggil pihak Sekolah SMP Negeri 18 untuk diminta keterangan dan pertanggungjawabannya, dan kiranya dapat diberikan sanksi setegas-tegasnya terkait dugaan indikasi pungli di SMP Negeri 18. Jum’at, (17/01). 

Kedatangan puluhan massa ini dengan membawa karton yang dituliskan, diantaranya, meminta usut tuntas indikasi pungli di SMP Negeri 18 Palembang, menduga ada pungutan liar di sekolah ketika guru menjelang masa pensiun, menduga adanya Pungli Berkedok Koperasi di SMP Negeri 18 Palembang, dan Mendukung Pemerintah Kota Palembang Memberantas Segala Macam Bentuk Pungli di Sekolah.

Dalam selebaran yang dibagikan, juga terdapat rincian dugaan pungutan untuk kebutuhan siswa/siswi sebagai berikut :
  • Baju Olahraga Lengan Panjang Rp  170.000
  • Baju Batik Lengan Panjang Rp  145.000
  • Baju Muslim Rp 125.000
  • Baju Rompi Rp 95.000
  • Topi Rp 30.000
  • Dasi Rp 20.000
  • Lokasi, (4 buah) Rp 20.000
  • Ikat Pinggang + Kaos Kaki Rp 105.000
  • Bendera 4 buah Rp 24.000
  • Angka, (7 buah)Rp 24.000
  • Jilbab Rp 35.000
Koordinator Aksi, Sanusi mengatakan, berdasarkan hasil observasi dan riset dilapangan ditemukan adanya dugaan indikasi pungli, pihaknya, juga mensinyalir telah terjadi pungutan liar yang jelas-jelas bertentangan, adapun pungutan tersebut terjadi tahun ajaran 2018 di SMP Negeri 18 yang mengatasnamakan koperasi.

“Siswa diminta kumpulkan dana sebesar Rp 793 ribu dengan koperasi, namun, hingga, saat ini, dari 11 item yang akan dibeli, masih ada yang belum terealisasi”, tegas Sanusi. Dihubungi, Minggu, (19/01).

Staf Ahli Walikota Palembang, Bidang Pemerintahan, dan Sosial Masyarakat, Herly Kurniawan, yang menerima para pengunjuk rasa, mengatakan, pihaknya, akan berkoordinasi dengan inspektorat untuk mempelajari definisi pungli, dan terima kasih telah memberikan informasi sebagai bentuk kepedulian dengan dunia pendidikan di Kota Palembang. “Sebagai pelayanan masyarakat sangat tepat untuk dikontrol dan ini bagian dari kontrol itu”, kata Herly dihadapan pengunjuk rasa. 

Sekretaris Diknas Pendidikan Kota Palembang, Terri, Setyati, SH, mengatakan, sudah meminta inspektorat untuk mengaudit dugaan-dugaan yang disampaikan tadi. “Ini bentuk aspirasi masyarakat dan kita akan segera meminta untuk diaudit”, ujarnya.
 
Terpisah, Kepala Sekolah SMP Negeri 18 Palembang, Endang Wahyuningsih, membantah adanya indikasi pungli di sekolah yang dipimpin nya. Menurutnya, pengadaan baju kaos olahraga itu merupakan pesanan dari wali murid dan mereka beli secara langsung ke koperasi, ada juga yang pesan dulu. “Tidak ada pungli, dikoperasi, pengadaan baju kaos olah raga atas pesanan orang tua siswa. Mereka ada yang pesan dan ada yang beli secara langsung dikoperasi”. Tegas Endang melalui pesan whatsappnya.

Sekretaris Daerah Kota Palembang, Drs, Ratu Dewa, M.Si dihubungi mengatakan, akan segera mengecek kebenaran informasi indikasi tersebut sebab jangan sampai menimbulkan pencemaran nama baik.

“Segera akan dicek kebenarannya melalui inspektorat jangan sampai nanti timbul pencemaran nama baik, tuntutan masyarakat ini harus segera direspon dan tidak harus menunggu permintaan diaudit”, ujarnya.
 
Kepala Inspektorat Kota Palembang, H.Gusmah Yuzar, mengakui sudah menerima surat permintaan audit SMP Negeri 18 Palembang dari Kepala Dinas Pendidikan dan segera akan memprosesnya. 

“Kita sudah terima surat permintaan audit SMP Negeri 18  dan akan kami proses, tapi seluruh tim sedang melaksanakan audit yang lain di lapangan, jadi menunggu selesai dulu”, katanya. (hmy)

×
Berita Terbaru Update