Kondisi Pencemaran Minyak Berwarna Hitam yang Diduga Berasal dari Kebocoran Jalur Minyak Milik Pertamina (foto/ist) |
PEMULUTAN,
SP – Warga Desa Pegayut Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir
(OI) dihebohkan dengan genangan minyak berwarna hitam pekat sejak Jumat (10/1)
malam. Keberadaan minyak hitam tersebut diduga mencemari lingkungan.
Genangan minyak ini
menyebabkan tumbuhan di lokasi menjadi hitam dan mati. Dari pantauan
Sumselpers, sejumlah tim dari pihak berwenang masih berada di lokasi genangan
untuk mencari tahu asal muasal kejadian.
Tim teknis Combrel CSR
Sumbagsel dan tim Health, Safety, Security and Environment (HSSE) masih bekerja
dilokasi untuk mencari titik rembesan minyak pipa angkut produk bahan bakar
minyak (BBM) yang mencermari lingkungan tersebut.
Dijelaskan Manager
Combrel CSR Sumbagsel, Rifki Rahman Yusuf dilokasi genangan minyak, diduga
terjadi rembesan minyak di Desa Pegayut.
“Hasil pantauan tim
patroli kami yang dilakukan tiap hari itu memang ada tumbuhan yang mati. Tapi
penyebabnya apa kami tahu,” ungkap Rifki
Rahman.
Timnya bersama pihak
terkait hingga Minggu (12/1), seperti
tim teknis Pertamina, bersama tim HSSE dan safety, masih berupaya mencari
penyebab terjadinya tanaman yang mati tersebut.
“Diduga ada rembesan dari pipa angkut produksi
bahan bakar minyak (BBM), apa itu kami belum bisa mengatakan secara detail karena
ini memang masih dalam proses investigasi dan penyelidikan dari temen temen tim
HSSE dan tim kami,” sambungnya.
Pihaknya sendiri
memprediksi jika masalah tersebut bisa diketahui penyebabnya dalam kurun waktu
1-2 hari kedepan. “ Nanti kita langsung melakukan penanganan dan
penanggulannya,” ucap dia.
Tim masih kesulitan
mencari penyebabnya, karena ada banyak pipa minyak yang tertanam. “Yang
jelas jalur dari Plaju ke Kertapati itu
kemungkinan terjadi kebocoran. Besok update, kami masih tunggu hasil dari tim
teknis,” pungkas dia. (fan)