![]() |
Kondisi taman Kambang Iwak (KI) Palembang. (foto/Ara) |
- Telan Dana Hingga Rp4-6
Miliar
PALEMBANG, SP – Pemerintah Kota Palembang
membuka diri bagi siapa saja yang ingin membantu perbaikan penataan Kambang
Iwak (KI) Palembang. Penataan KI tersebut ditafsir menelan dana sekitar Rp4-6
miliar.
Berdasarkan pantauan, meski sudah ada penambahan kursi taman dan
alat jogging track, namun sejumlah
kerusakan masih terlihat seperti lantai, dinding pembatas jogging track hingga minimnya lampu taman. Bahkan, sejumlah
fasilitas lainnya dinilai perlu diperbaiki seperti air mancur yang berada di
tengah kolam tersebut.
Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengakui,
memaksimalkan penataan taman dapat mendukung gelar Piala Adipura tahun ini.
Pihaknya tidak menampik jika untuk memperbaiki KI secara totalitas memerlukan
dana yang tidak sedikit berkiasar Rp4-6 miliar. Sementara anggaran penataan
taman Kota Palembang 2020 hanya Rp7 miliar.
"Masih banyak yang harus diperbaiki, salah satunya perlunya
membangun air mancur menari di Kambang Iwak untuk lebih memarik lagi,"
katanya, Rabu (29/1/2020).
Dengan dana yang dianggarkan Pemerintah Kota Palembang yang
tidak memadai, pihak pemerintah membuka diri jika ad apihak ketiga yang ingin
ikut terlibat dalam penaatn Ki agar lebih baik lagi.
"Total anggaran yang diperlukan untuk memaksimalkan Kambang
Iwak ini Rp4-6 miliar. Dan anggaran kota tidak mencukupi, karena masih harus
memperbaiki taman-taman lainnya," katanya.
Menurut Fitri, untuk mendapatkan Piala Adipura, tidak hanya
aspek taman saja yang mendukung penilaian namun aspek kebersihan pasar, sungai
dan lingkungan masyarakat.
"Terutama RTH di Palembang saat ini baru 11 persen dari
seharusnya 30 persen, maka penataan RTH seperti Kambang Iwak ini
diperlukan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Pemukiman Kota Palembang (PRKP) Kota Palembang, Affan Mahali mengatakan,
anggaran khusus pemeliharaan dan pengadaan taman hanya Rp7 miliar.
"Anggaran
untuk taman kota ini sedikit. Sementara jika dibandingkan dengan kota maju
lainnya seperti Surabaya itu mencapai Rp60 miliar," katanya. (Ara)