![]() |
(foto/net) |
- Anggarkan Rp17 Miliar Untuk 2020
PALEMBANG, SP - Naiknya tarif BPJS Kesehatan hingga 100 persen akan membeban masyarakat kurang mampu untuk ikut kepeserataan mandiri. Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menjanjikan akan mengcover dan menjadikan warga tak mampu menjadi Peserta Bantuan Iuran (PBI) yang ditanggung pemerintah.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Palembang, pada 2017 pihaknya menganggarkan Rp51 juta terealisasi 1.108 jiwa. Sedangkan 2018 dianggarkan Rp3,6 miliar terealisasi 34.784. Sementara 2019 dengan Rp16,99 miliar ditargetkan untuk membiayai seluruhnya 185 ribu orang.
Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan, saat ini sudah 96 persen masyarakat menjadi peserta. Dari seluruh masyarakat yang sudah menjadi peserta saat ini sekitar puluhan ribu lagi yang belum menjadi anggota BPJS Kesehatan. Menurutnya, puluhan ribu itu tidak seluruhnya tidak mampu.
"Jika yang tidak mampu, bisa mendaftar ke Dinsos untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan yang dicover pemerintah," katanya, Selasa (7/1/2020).
Meski masih ada masyarakat yang belum tercover tetapi tetap menjadi tanggung jawab pemerintah."Saya juga mengimbau agar pelayanan kesehatan secara gratis baik tingkat puskesmas maupun RS Bari dapat terus berjalan, baik masyarakat yang belum memiliki KIS maupun sudah punya," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat kurang mampu menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mendapatkan layanan kesehatan. Sama dengan tahun lalu, tahun ini dianggarkan Rp17 miliar untuk membiayai peserta BPJS PBI.
"Bagi warga yang belum jadi anggota, cukup membawa KTP (Kartu Identitas Penduduk), masyarakat bisa dilayani untuk berobat," katanya.
Fitri mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan verifikasi bersama Dinas Sosial (Dinsos) untuk mendata masyarakat yang belum masuk menjadi peserta. "Alhamdulillah tingkat puskesmas bisa melayani, begitu juga RS Bari siap mengcover, karena mendapatkan jaminam kesehatan adalah hak seluruh masyarakat," katanya.
Menurutnya, fasilitas di tingkat puskesmas sudah lengkap bahkan ada beberapa puskesmas yang melayani 24 jam dan ada juga rawat inap. Bila perlu ke depan lanjutnya, pemerintah akan memberikan beasiswa untuk dokter agar lebih ahli lagi. (Ara)