Pulau Kemarau Atau Kemaro Menjadi Salah Satu Destinasi Menyedot Perhatian Wisatawan Mancanegara (Wisman) Ataupun Turis Lokal, (foto/ist) |
PALEMBANG, SP – Pemerintah Kota Palembang (Pemkot) optimis bisa mendatangkan 2,2 juta wisatawan
ke kota pempek pada tahun ini. Saat ini pihak Pemkot telah menambah jumlah
event dari 65 menjadi 100 event selama 2020.
Kepala Dinas
Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani mengatakan, dari target 2,2 juta
pengunjung melalui 100 event tersebut, diyakini bisa meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) tahun 2020.
"Tahun lalu ada
65 event dengan target wisatawan 2,1 juta orang. Nah, 2020 ada 100 event, kita
optimis tercapai 2,2 juta wisatawan terutama banyak event yang menarik,"
katanya kepada Sumsel Pers, kemarin.
Dijelaskan Isnaini,100
event yang bakal dilselenggarakan tersebut memiliki tingkat berbeda, mulai dari
skala lokal, regional, nasional hingga internasional. Pihaknya menyakini,
semakin banyak event maka akan memberikan dampak positif juga bagi perekonomian
Palembang.
“Ini sebagai salah
satu upaya kita untuk meningkatkan PAD Kota Palembang pada tahun 2020. Namun,
sektor lain juga kita lakukan untuk meningkatkan PAD,” terangnya.
Isnaini mengaku, dari
100 event yang bakal dilaksanakan tersebut, ada enam top event yang dinilai
mampu menari minat wisatawan untuk datang ke Palembang. Yakni Cap Go Meh di
Pulau Kemarau, Palembang Triathlon di Jakabaring, Ziarah Kubro di Kampung Arab,
Karnaval Bidaya Nusantara di BKB, Festival Kuliner Nusantara di BKB, MX-GP
Serie Palembang di Wydham Circuit Jakabaring, Festival Sriwijaya di BKB, Perahu
Bidar Tradisional Festival di BKB, Festival Kuliner Palembang Mendunia di
Museum SMB II.
"Saat ini yang
sedang berlangsung rangkaian Cap Go Meh selama satu bulan, mulai 9 Januari - 9
Februari," katanya.
Isnaini mengatakan, pihakya
juga terus menambah dan meningkatkan fasilitas pendukung objek wisata andalan
dengan tujuan untuk memberikan penyamanan bagi wisatawan.
"Contohnya saja
museum yang kental dengan sejarahnya. Lokasi seperti ini fasilitasnya
seharusnya ditambah, seperti perbaikan toilet, tempat parkir, lokasi istirahat,
serta tempat makan akan ditambah dan ditingkatkan kualitasnya," ujarnya.
Kendati demikian,
pihaknya mengakui jika penambahan dan peningkatan fasilitas pendukung objek
wisata membutuhkan waktu yang terbilang lama dan harus dilakukan secara
bertahap sesuai skala proritas.
Sementara itu, Kepala
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel), Endang Tri Wahyuningsih
mengatakan, sepanjang tahun 2019 lalu wisatawan asal Malaysia menduduki
peringkat pertama yang berkunjung ke Sumsel.
"Kalau
dibandingkan data tahun 2018, jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) 2019
mengalami peningkatan. Tahun 2018 wisman ke Sumsel ada 11.137 orang, sementara
2019 meningkat hingga 25,71 persen dan dari Malaysia nomor satu," katanya.
Endang menjelaskan,
data yang dicatat BPS Sumsel pada 2019, meningkatnya kunjungan wisman ke Sumsel
hingga 14.000 orang, dipengaruhi tiga negara Asia langganan yakni Malaysia,
Singapura dan Tiongkok.
"Kunjungan
wisatawan Malaysia sebanyak 7.334 orang, Singapora 1.543 orang, dan Tiongkok
497 orang. Ketiga negara Asia ini dari tahun sebelumnya, bergantian posisi kunjungan
bertukar peringkat saja," jelasnya. (Ara)