Staf Dinas Kesehatan Muba Sedang Melakukan Sosialisasi Pencegahan Nyamuk Demam Berdarah, (foto/ch@) |
MUBA, SP - Perubahan iklim dari kemarau ke musim hujan yang terjadi
akhir-akhir ini, mengakibatkan disejumlah wilayah di Muba banjir dan terjadi genangan air yang
berdampak pada timbulnya jentik-jentik nyamuk sehingga rawan terjangkit
penyakit demam berdarah dan lainnya.
Untuk menghindari dan meminimalisir perkembangan dan penyebaran
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
melalui Dinas Kesehatan Muba mengimbau warganya agar mewaspadai penyebaran
penyakit tersebut saat musim hujan tiba. Sebab, daerah Muba sebagai
daerah endemik penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes
Aegypti.
Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah melalui
Sekretaris Dinas Kesehatan Muba dr Arios mengimbau kepada masyarakat agar waspada
timbulnya penyakit, diantaranya demam berdarah akibat dampak curah hujan
yang melanda hampir seluruh wilayah termasuk Kabupaten Musi Banyuasin akhir-
akhir ini.
Guna mengantisipasi hal itu, pihaknya melakukan upaya-upaya
diantaranya meningkatkan pergerakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) melalui kegiatan Menguras, Menutup dan Memanfaatkan kembali
barang bekas termasuk mencegah gigitan nyamuk dengan meningkatkan implementasi
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (GIRIJ).
"Menggerakan lintas sektor dan lintas program gunq
pencegahan DBD terutama dalam gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
secara serentak dan berkala dengan melibatkan seluruh tingkatan seperti Lurah
atau Kepala Desa, RW dan RT hingga ke masyarakat," jelasnya, kemarin.
Lebih lanjut Arios menjelaskan berdasarkan data, DBD hingga
desember 2019 sebagian besar (45%) terjadi pada kelompok penduduk usia
5-15 tahun, khusus kasus ini pihaknya meminta keterlibatan pihak sekolah
dalam gerakan PSN dalam mengurangi resiko gigitan nyamuk di sekolah.
"Kita juga meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan
pada fasilitas pelayanan kesehatan pertama Puskesmas dan RSUD terutama
dalam diagnosa dan penanganan pasien DBD," Imbuhnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Lais Leli Hefni SKM MKes dikonfirmasi
Sumselpers mengatakan, masyarakat harus lebih waspada terhadap bahaya penyakit
yang sering berkembang di musim penghujan, seperti DBD, ISPA, Malaria
dan lain sebagainya.
Untuk itu masyarakat diharapkan lebih menjaga kebersihan diri
dan lingkungan, lebih fokus terhadap Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN).
"Jangan ada genangan air yang menyebabkan media
bersarangnya nyamuk, saya berharap warga Lais terus melakukan gerakan 3M
(Menguras, Mengubur dan Menutup) dengan menggunakan kelambu, ravun
nyamuk," imbaunya.
Selain itu, Leli meminta agar setiap rumah harus ada satu anggota
keluarga sebagai juru pemantau jentik atau yang sering disebut jujumantik,
"kegiatan ini merupakan pemberdayaan masyarakat sebagai promotif dan
preventif," pungkasnya. (ch@)