PALEMBANG, SP -
Memberikan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan atau Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
(Jamsostek) kepada para honorer, RT/RW, guru ngaji dan marbot saat ini sedang
dikaji oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang. Pada tahap awal setidaknya ada
5.000 orang yang akan dianggarkan setiap bulannya.
Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda
mengatakan, saat ini pemkot melalui Bappeda dan Inspektorat Kota Palembang
tengah mengkaji untuk memberikan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan ini kepada
ribuan honorer, ketua RT/RW hingga para guru ngaji, marbot yang ada di Kota
Palembang.
"Memiliki mobilitas yang tinggi, kita melihat para
honorer, ketua RT/RW, guru ngaji hingga marbot ini sangat penting untuk kita
berikan BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya, Rabu (8/1).
Hanya dengan membayar iuran sebesar Rp16.800 per bulan,
jaminan yang didapatkan oleh para peserta sangat besar. Seperti saat peserta
meninggal dunia karena kecelakaan, maka ada jaminan yang di-cover oleh BPJS,
hingga anak-anak yang masih bersekokah pun juga dijamin sampai ke perguruan
tinggi.
Setidaknya ada 5.000 orang RT/RW di Kota Palembang yang saat
ini sedang dihitung berapa banyak yang sudah menjadi peserta dari pekerjaannya
saat ini. "Ada dari mereka itu yang sudah punya BPJS Ketenagakerjaan dari
kantor tempatnya bekerja, kita tinggal memperhitungkan yang belum punya dan
akan dianggarkan," katanya.
Jika Pemkot Palembang memberikan fasilitas ini kepada 5.000
orang, maka anggaran setiap bulan yang harus disiapkan sekitar Rp48 juta. Ia
menilai, layaknya mereka mendapatkan fasilitas ini karena pekerjaan mereka ini
juga beresiko, sehingga Pemkot Palembang merasa sangat perlu untuk mengupayakan
agar ter-cover dari sebuah jaminan atau perlindungan.
"Ada beberapa kota yang sudah memberlakukan ini,
contohnya Medan. Kita sempat panggil pihak BPJS Ketenagakerjaan bertanya
mengenai manfaat ternyata sangat luar biasa," jelasnya. (ara)