Notification

×

Tag Terpopuler

Jelang Malam Imlek Keturunan Tionghoa Lakukan Ritual Sembahyang

Thursday, January 23, 2020 | Thursday, January 23, 2020 WIB Last Updated 2020-01-23T08:29:55Z

PALEMBANG, SP - Menjelang perayaan Imlek yang jatuh pada 25 Januari 2020, Klenteng Candra Nadi Soei Goeat Kiong di Kelurahan 10 Ulu Palembang atau lebih dikenal dengan Klenteng Dewi Kwan Im, mulai didatangi keturunan Tionghoa untuk beribadah.

Persiapan sudah dilakukan sepekan lalu, mulai dari membersihkan patung dewa-dewi, mengecat dinding dan memasang 2.000 lampion di sekitar klenteng. 

Pengurus Klenteng Dwi Kwan Im, Harun mengatakan, persiapan Imlek sudah dilakukan sejak tanggal ke 24 (dalam kalender Tionghoa) atau sekitar seminggu sebelum perayaan Imlek. 

Sepekan sebelum Imlek itu, orang-orang di rumah mereka melakukan upacara mengantar Dewa Dapur yang bertugas memantau prilaku dan mencatat perbuatan manusia sehari-hari. Baik perbuatan baik dan buruk. 

"Dewa akan melaporkan kegiatan kita sepanjang tahun 2019. Setelah Dewa Dapur berangkat ke langit, kita bersih-bersih rumah untuk persiapan Imlek," katanya, Kamis (23/1/2020).

Satu hari sebelum Imlek, Jumat (24/1/2020), ada ritual sembahyang kepada leluhur, orang tua dan saudara yang sudah meninggal. Dalam sembahyang itu mengucapkan Selamat Imlek kepada leluhur. Setelah itu, malam harinya ada tradisi yang tidak bisa dilepaskan yaitu reuni keluarga, makan malam keluarga.

"Semua keluarga berkumpul, ada juga yang memberi angpau kepada sanak saudara pada malam itu," katanya.

Setelah itu, Jam 12 malam menjelang tanggal 25 Januari atau hari H Imlek, mereka sembahyang ke klenteng untuk mendapatkan rezeki. Mereka juga berlomba-lomba menacapkan Gaharu. Sebab, berdasarkan kepercayaan yang pertama kali melakukannya akan lebih dulu mendapat rezeki. 

"Malam itu kita puji syukur karena telah mendapatkan rezeki di tahun 2019, berharap tahum ini juga dapat rezeki," katanya.

Pada perayaan Imlek, saat sembahyang penganut Konghucu berdoa dengan menggunakan minyak lilin, yang bermakna sebagai arti menerangi kehidupan usaha serta rezeki berjalan lancar. Selanjutnya, membakar Kim Cua (Kertas Emas) adalah kertas berbentuk Bunga Teratai, dengan maknanya rezeki bertambah.

"Pada hari H ini setiap klenteng akan ramai oleh orang-orang yang akan sembahyang," katanya.

Dalam kalender China, perayaan tahun baru Imlek 2020 ini merupakan Tahun Tikus Logam Jantan ke-2571. Menurut kepercayaan, bagi penyandang Shio Tikus tahun ini diramalkan memiliki nasib yang kurang baik dan diprediksi akan ada kejadian yang tidak terduga dalam kehidupannya.

"Tahun ini Tahun Tikus Logam, yang mana tahun ini harus lebih bagus. Jika pun ada cobaan harus dijalani. Tetap bersyukur karena tahun kemarin sudah bisa melewati dan terus intropeksi diri," katanya.

Salah serorang pengunjung Klenteng Dwi Kwan Im, Rudi mengatakan, makna pada Imlek tahun ini sama seperti tahun sebelumnya. Kedamaian dna ketentraman selalu menjadi yang diharapkan setiap tahunnya. Terutama pada Imlek tahun ini yang berbarengan dengan pelaksanaan Pilkada serentak, umat Konghuchu juga berharap kedamaian dan kerukunan tetap terjaga dengan baik.

"Kami berharap kita semua damai dan aman. Karena tidak hanya kesehatan dan rezeki, tetapi kedamaian untuk Palembang dan Indonesia," katanya. (Ara)
×
Berita Terbaru Update