MUBA, SP – Sejumlah pengendara baik roda dua maupun roda empat mengeluhkan
kerusakan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera Palembang-Jambi. Warga
berharap instansi terkait segera melakukan perbaikan.
Pantauan, sepanjang jalur tersebut terdapat lubang berdiameter besar maupun
kecil dan memiliki kedalaman yang bervariasi. Bukan hanya menyebabkan
terjadinya kemacetan, lubang juga
menjadi penyebab kecelakaan.
Masih hasil pantauan, lubang mulai terlihat disekitar Kecamatan Peninggalan dan
Kecamatan Sungai Lilin dengan lebar antara 70-100 cm dan kedalaman mencapai
20-30 cm.
Selain itu, tepatnya di depan dealer Mitsubishi Sukamaju, kerusakan juga
terlihat sepanjang kurang lebih 100 meter, baik dari arah Sungai Lilin menuju
Palembang maupun sebaliknya, dan besi beton cornya keluar sehingga membahayakan
pengendara.
"Lubang jalan tersebut sangat bervariasi baik diameter maupun kedalaman.
Tidak hanya disitu, di depan RSUD Sungai Lilin juga terlihat banyaknya lubang
besar, bila cuaca panas debu bertaburan," jelas Soelichin warga Sungai
Lilin, Selasa (21/1/2020).
Menurutnya, jalur tersebut justru sering terjadi kecelakaan tunggal terutama
pengendara sepeda motor karena terjebak lubang, dan tidak jarang kendaraan
jenis truk pengangkut barang kelontongan
maupun pengangkut batubara terbalik.
senada disampaikan Sudarto (30) warga yang sama, menurutnya kerusakan
jalan sudah terlihat hampir diseluruh ruas Jalintim, baik dari Betung menuju
Peninggalan hingga Bayung Lencir.
Lanjutnya, kerusakan disebabkan banyaknya truk bermuatan melebihi kapastitas
serta tingginya curah hujan sehingga jalan mudah tergerus.
“Saya sebagai pengendara khawatir Mas. Banyak sekali pengendara jatuh akibat
lubang di Jalintimsum inki. Kami minta pihak terkait segera memperbaiki jalan
tersebut,” uangkapnya.
Menurutnya, Jalintimsum sudah mendesak diperbaiki lantaran kerusakan sudah
sangat parah . “Kondisi ini sangat membahayakan pengendara. Banyak truk yang
terbalik, patah As srombong, hingga pecah ban. Motor juga banyak yang terbalik,”
jelas Sudarto.
“Kalau macet sudah pasti itu terjadi. Pernah juga macetnya mengular hingga
puluhan kilometer,” katanya. (ch@)