Notification

×

Tag Terpopuler

Hadiri Forestival, Deru: Saya Ingin Rekomendasi Detail

Thursday, January 23, 2020 | Thursday, January 23, 2020 WIB Last Updated 2020-01-23T02:46:45Z
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman saat membuka acara Forestival Walhi Sumsel di Ballroom Hotel Swarna Dwipa Palembang, Rabu (22/1/2020). (foto/ist)
PALEMBANG, SP -  Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru berharap kegiatan Forestival Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumsel menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota se-Sumsel tentang pengelolaan lingkungan hidup.


Harapan ini iungkapkan Deru usai menghadiri kegiatan Forestival Walhi Sumsel dengan tema "Mendorong Kebijakan Sektor Lingkungan Hidup yang Berkeadilan dan Lestari di Sumatera Selatan" di Ballroom Hotel Swarna Dwipa Palembang, Rabu (22/1/2020).

"Kita butuhkan rekomendasi dari kegiatan seperti ini. Tetapi, saya inginkan rekomendasi yang benar-benar detail. Misalnya apa yang harus dilakukan disetiap daerah - daerah yang tentu memiliki permasalahan tentang lingkungan yang berbeda," ungkap Deru. 

Lebih lanjut, Deru juga memberikan apresiasi atas diselenggarakannya Forestival Sumsel yang dilakukan WALHI bersama mitra Selamatkan Hutan dan Lahan Melalui Perbaikan Tata Kelola (SETAPAK) dseperti The Asia Foundation, Hutan Kita Institute (HAKI), Pilar Nusantara, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palembang dan Perkumpulan Lingkar Hijau.

"Satu tahun lebih saya jadi Gubernur. Saya ingat sudah terlibat langsung 4 kali kegiatan WALHl. Jadi hampir setiap triwulan kegiatan WALHI selalu saya hadiri. Ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah Sumsel terkait lingkungan hidup," ujarnya.

Dia mengatakan, dalam sejumlah kesempatan selalu menyuarakan upaya untuk memperbaiki dan menjaga lingkungan menjadi tugas bersama. Dicontohkannya, alam Sumsel yg sudah "dijamah" manusia sejak zaman dahulu sebagai tanda jika sejak itulah eksploitasi dilakukan.

"Pada kesempatan ini saya mengajak untuk menghentikan perusakan lingkungan dan mari kita jaga. Kita harus lebih agresif terutama menghentikan laju eksploitasi lingkungan, karena saya tidak ingin eksploitasi hutan dilakukan semaunya," tegas Deru.

Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi Sumsel dalam menjaga kelestarian lingkungan, diantaranya dengan menginstruksikan pembuatan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) harus benar- benar dilakukan penelitian terlebih dahulu. Kemudian, dia juga memberikan contoh lainnya yaitu ada 63 perusahaan tambang di Sumsel yang ditutup karena tidak melalukan reklamasi.

"Mari bersama kita memikirkan rekomendasi tersebut, termasuk rekomendasi ke masyarakat karena kita ingin mengajak masyarakat juga mampu menjadi pengawas dan perduli terhadap lingkungan sekitarnya," ditambahkan Deru.

Sementara itu, Direktur WALHI Sumsel, M Hairul Sobri mengatakan, pihaknya bersama mitra SETAPAK telah melakukan berbagai upaya dalam menjaga lingkungan hidup, diantaranya mendorong peningkatan kapasitas dan monitoring terhadap advokasi kasus- kasus lingkungan hidup, melakukan pendampingan hukum kepada masyarakat, kemudian mendorong jaringan nasional dan internasional untuk melakukan upaya monitoring hingga akar rumput untuk advokasi berkelanjutan.

"WALHI Sumsel juga mengapresiasi langkah yang dilakukan Gubernur Sumsel yang telah melakukan monitoring perizinan perusahaan dan tidak mengeluarkan izin baru terkait HTI dan tidak memperpanjang izin perusahaan yang bermasalah," ungkapnya. (Kar)
×
Berita Terbaru Update