Gubernur Sumsel, Herman Deru. (Foto/ist) |
PALEMBANG, SP
- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel),
Herman Deru berharap, status zero konflik yang telah didapatkan Sumsel masih
bisa bertahan pada tahun 2020. Zero konflik menjadi salah satu capaian program
proritas yang akan dilakukan pemprov Sumsel selama 2020.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Herman Deru mengajak
masyarakat ikut berperan aktif jaga status keamana di daerah masing-masing.
Mengingat keamanan dan kenyamanan adalah modal penting untuk menarik investor
berinvestasi di Sumsel.
“Zero konflik ini sangat penting, sebab akan mempengaruhi
sektor konomi. Kita juga berkomitmen ingin menurunkan angka kemiskinan sebesar
1 digit pada 2020,” ungkapnya kepada Sumsel Pers, baru-baru ini.
Menurutnya, mengurangi angkat kemiskinan 1 digit tersebut
menjadi program proritas pemerintah sumsel pada tahun 2020. Sehingga
dperlukannya keamana dan kenyamanan agar sejumlah program yang berkait dengan
kengentasan kemiskinan bisa berjalan dengan baik.
"Saya tidak mau muluk-muluk, Saya ingin apa yang sudah
kita kerjakan sama-sama ini akumulasi dari hasil yang dicapai muaranya hanya
satu penurunan angka kemiskinan," ujarnya.
Selain itu, ungkap Deru, kedepan diharapkan Sumsel tidak
hanya suplus beras saja tetapi juga pada jenis pangan yang lainnya seperti
jagung.
“2017-2018 Sumsel ada di peringkat ke-8 dan tahun 2019
merangsek ke urutan ke-5, kita optimis tahun 2020 Sumsel sudah bisa masuk tiga
besar nasional,” terangnya.
Kayinan tersebut diungkapkannya, karena beberapa faktor saah
satunya adanya dukungan yang diberikan Mentan RI yang mendukung penuh Sumsel
sebagai daerah pengekspor pangan pertama di Indonesia. (Kar)