![]() |
- Panitia Dinilai Salah Pilih Waktu Pelaksanaan
PALEMBANG, SP -
Dalam rangka memperingati HUT ke 4 DPD Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo)
Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengelar Gebyar UMKM di Halaman Museum SMB
II Palembang, sejak Selasa (28/1) hingga Jumat (31/1) mendatang.
Sayangnya, Gebyar UMKM yang pelaksanaannya dibuka langsung
Gubernur Sumsel Herman Deru hingga Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti
Agustinda ini, tampak sepi pengunjung. Bahkan, dari pantauan Sumsel Pers di
Halaman Museum SMB II Palembang, Rabu (29/1) nampak sejumlah stand milik pelaku
UMKM yang tutup.
Sejumlah pelaku UMKM yang menjadi peserta Gebyar UMKM ini
ketika ditanyai mengaku, panitia cenderung salah memilih waktu pelaksanaan
acara pada hari kerja, serta minimnya sosialisasi. “Pameran ini digelar di hari
kerja, masyarakat juga banyak yang mungkin belum mengetahuinya,” kata salah
satu peserta pameran yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (29/1).
Begitu juga peserta lain mengatakan, pada hari kerja ini
pengunjung memang cenderung tidak ramai. Namun, akan berbeda ceritanya jika
acara ini digelar saat weekend, tapi sayangnya pameran ini hanya berlangsung
hingga Jumat (31/1) nanti.
“Dari pagi hingga siang ini, usaha saya belum ada
pembelinya, yang lewat juga hanya ada beberapa orang, bisa di lihat di buku
tamu ini baru lima orang yang isi data, itupun tidak ada transaksi jual beli,”
kata pemilik usaha kuliner ini.
Sementara itu, Ketua Akumindo Provinsi Sumsel Habson
mengatakan, Gebyar UMKM ini digelar pihaknya semata untuk memberikan motivasi
dan semangat kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM) yang dibina
Akumindo.
“Akumindo menggelar Gebyar UMKM selama empat hari, yang mana
intinya Akumindo memberikan motivasi dan semangat para pengusaha UMKM agar kita
bisa maju bersama di Sumsel, dapat menjadi suatu kekuatan ekonomi di negeri
ini, khususnya tingkat provinsi dan kabupaten/kota,” jelas Habson ditemui di
lokasi Gebyar UMKM.
Habson menambahkan, selain itu kegiatan ini dilaksanakan
sebagai wahana menambah wawasan bagi pelaku usaha, serta bagi pribadi dan
kelompok untuk dapat berkolaborasi mengenai teknis pemasaran produknya. Untuk
peserta yang mengikuti pameran ini sebanyak 100 peserta pelaku usaha, yang terdiri
dari usaha kuliner dan kerajinan seperti craft maupun kain khas Palembang.
“Sesuai apa yang dikatakan Gubernur saat pembukaan kemarin,
Selasa (28/1), Gebyar UMKM ini menjadi wadah yang bisa membawa anggotanya
menuju pemasaran yang baik, tidak ada gunanya industri baik jika pemasarannya
tidak baik, maka ini harus kolaborasi,” katanya.
Diakuinya, Akumindo merupakan sektor tangguh untuk dijadikan
garda terdepan bagi perkuatan ekonomi di Sumsel. akumindo harus menjadi
mediator pelaku udaha dalam kesulitan mendapatkan KUR. Dibenari dulu
administrasinya, nanti semua dinas di Kabupaten/kota juga akan memberikan
bimbingan beserta segenap lembaga BI dan OJK.
“Akumindo akan selalu update dengan strategi pemasaran dan
pendekatan terhadap semua pelaku usaha, agar kepercayaan anggota semakin tinggi,“
ujarnya.
Pelaku usaha kecil selain dituntut berani berinovasi, juga
diminta dapat memperbaiki kemasan produk agar para konsumen tertarik untuk
membeli, oleh karena itu UMKM dituntut dapat melakukan inovasi. Membuat terobosan- baru dengan
meng-update dan memperbaiki sistem usaha yang digunakan. “Akumindo di tahun ke
4 keberadaannya ini telah mendapatkan bantuan dari segi merek, halal dan
kemasan BPOM oleh dinas terkait,” ucapnya. (dkd)