Notification

×

Tag Terpopuler

Bungalow Pulau Kemaro Tak Diminati Pengunjung

Wednesday, January 29, 2020 | Wednesday, January 29, 2020 WIB Last Updated 2020-01-29T02:27:40Z


PALEMBANG, SP - Hingga kini Bungalow  yang dibangun di Pulau Kamaro belum menjadi sumber penerimaan PAD bagi Pemerintah Kota Palembang. Mirisnya lagi bangunan yang minim fasilitas pendukung itu terkesan terbengkalai.

Padahal, setiap tahunnya Kota Palembang memiliki kalender event pariwisata perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro. Dimana setiap kali perayaan tersebut digelar, selalu dipadati pengunjung dari berbagai daerah, bahkan wisatawan dari luar negeri.

Tapi sayangnya, keberadaan ribuan pengunjung yang singgah di  Pulau Kemaro tersebut belum memberikan dampak signifikan bagi okupansi 10 bungalow yang dibangun Pemerintah Kota Palembang itu.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani mengatakan, potensi pariwisata yang ada di kawasan itu tidak kalah dengan Resort Tegal Mas, Lampung. Bahkan, dari sisi fasilitas seperti air bersih dan listrik sudah sejak lama dipersiapkan sebagai sarana pendukung pembangunan kawasan resort Pulau Kemaro.

Setidaknya masih butuh penambahan 5-10 unit bungalow beserta fasilitas lainnya. Seperti resepsionis, meeting room, gedung aula, dermaga hingga jembatan penghubung agar kapal-kapal pariwisata bisa bersandar.

Menurutnya, untuk membangun resort maka tidak cukup kalau hanya 10 bungalow. Pemkot Palembang membangunnya hanya sebagai pancingan bagi pihak-pihak yang ingin berinvestasi.

"Sebab, jika mengandalkan dana APBD saja sangat tidak cukup. Karena biaya pembangunan besar kita coba selalu tawarkan ke pihak investor untuk penggelolaan," katanya, Selasa (28/1/2020)

Sejauh ini, baru dari PT Pegadaian (Persero) yang telah berupaya untuk menata area Kampung Air sebagai penunjang fasilitas Bungalow.

"Wisatawan yang stay di Bungalow tentu butuh lokasi-lokasi wisata yang bisa mereka kunjungi, nah Kampung Air serta Festival Cap Gomeh inilah kita harap akan bisa membantu menyedot atensi pelancong untuk singgah," jelasnya.

Isnaini mengatakan, memang ada rencana pembangunan jembatan gantung yang akan menghubungkan untuk menuju ke area Bungalow tersebut. Dana yang dipergunakan berasal dari Kementerian PUPR. "Detailnya mungkin bisa ditanya ke PU," ujarnya.

Ia berharap dihidupkannya kawasan itu bisa menambahkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Karena jika berkaca dari tahun 2019 saja yang identik dengan peristiwa kabut asap, realisasi pendapatan daerah bagi Kota Palembang dikisaran Rp 65 miliar.

"Itu lebih besar jika dibandingkan saat ada Asian Games. Artinya, potensi pariwisata kita masih sangat menjanjikan. Bahkan kedepan kita kan MoU dengan Pemkot Bandar Lampung terkait kerjasama pengembang pariwisata," katanya. (Ara)
×
Berita Terbaru Update