Notification

×

Tag Terpopuler

BI Menilai Inflasi di Sumsel Terjaga

Tuesday, January 14, 2020 | Tuesday, January 14, 2020 WIB Last Updated 2020-01-14T03:09:25Z
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Selatan (Sumsel) Yunita Sari menjadi pembicara pada acara Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia kepada Stakeholders, yang digelar di Lynne Cafe and Resto, Jalan Kiranggo Wirosentiko, Bukit Kecil, Palembang, Senin (13/1), (foto/dkd)

PALEMBANG, SP - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar acara Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia kepada stakeholders, bersama wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik, juga Generasi Baru Indonesia (GenBI) dan Wirausaha Binaan Bank Indonesia (WUBI), Senin (13/1) .

Acara ini juga sekaligus sebagai ajang pamitan Kepala BI Perwakilan Sumsel Yunita Sari yang pindah tugas ke kantor pusat BI di Jakarta, dan penggantinya dijabat Hary Widodo.

“Sumsel masih mencatat pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena, perekonomian Sumsel sudah semakin solid ditopang oleh komoditi. Komoditi utama ada di komoditi batubara, kelapa sawit, dan karet, juga kopi dan ada juga ditunjang oleh proyek-proyek infrastruktur seperti jalan-jalan yang di perbaiki,” ujar Yunita Sari, pada acara yang digelar di Lynne Cafe and Resto, Jalan Kiranggo Wirosentiko, Bukit Kecil, Palembang, itu.

Lebih lanjut Yunita mengungkapkan, proyeksi pertumbuhan perekonomian Sumsel ke depan tetap tinggi, yaitu ada rentang 5,6 persen hingga 6 persen. Sedangkan terkait dengan inflasi di Sumsel berada pada kisaran 2,06 persen yang relatif sangat rendah, oleh sebab itu inflasi kenaikan harga di Sumsel relatif terjaga.

“Inflasi terjaga karena pasukan tercukupi yang semula kita bergantung dengan daerah lain, sekarang bisa diproduksi oleh daerah-daerah Sumsel sendiri,“ ucapnya.

Masih kata Yunita, inflasi terjaga di Sumsel ini karena, pasokan tercukupi yang semula bergantung dengan daerah lain, sekarang bisa diproduksi oleh Sumsel sendiri. Ditunjang juga dengan distribusi yang lancar secara bertahap inflasi terjaga, yang mana ini dapat mendorong penurunan angka kemiskinan karena daya beli masyarakat Sumsel terjaga, dan suplai barang juga terpelihara.

“Harapannya BI Sumsel bisa mendukung target pertumbuhan ekonomi Sumsel bisa meningkat lagi  pada tahun ini,” katanya.

Sumsel merupakan daerah yang memiliki modal kuat untuk meningkatkan perekonomiannya. Meskipun pertumbuhan ekonomi tinggi tapi harga terkendali ini potensi yang perlu dikembangkan. salah satunya melalui pemberdayaan UMKM.

“Pengembangan UMKM sektor kopi yang merupakan komoditas layak ekspor dari Sumsel. Ditambah lahan kopi di Sumsel ini luas tapi produknya belum terlalu dikenal, nanti akan kami kembangkan dan sinergikan dengan program yang lain. Supaya bisa dari hulu hingga hilir,” katanya. (dkd)

×
Berita Terbaru Update