Kepala Seksi Observasi dan Informasi
Stasiun Meteorologi SMB II, Bambang Beny Setiaji mengatakan, seiring masuknya
musim hujan di wilayah Sumsel pada skala meteorologi dengan indikasi menguatnya
angin Muson Cina Selatan yang sarat uap air dan melalui wilayah Indonesia dan
wilayah Sumsel khususnya.
Hal itu mengakibat peningkatan curah
hujan dan adanya potensi hujan disertai petir dan angin kencang yang umumnya
terjadi pada siang sampai sore hari. Sedangkan potensi hujan ringan dan sedang
yang berlangsung lama apabila terjadi pada malam dan dini hari.
Tercatat pada Citra Satelit dan
Radar Cuaca BMKG tiga hari terakhir telah terjadi peningkatan dan terus menerus
curah hujan di wilayah Sumsel bagian barat yakni pada wilayah dataran tinggi
(Bukit Barisan) yang akan berdampak potensi adanya bencana Hidrometeorologi.
"Bencana Hidrometeorologi
seperti genangan, banjir, banjir bandang dan tanah longsor. Bencana ini berpotensi
terjadi di Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Empat Lawang,
Kabupaten Lahat, Kabupaten Muratara, Kabupaten Muba, Kabupaten PALI dan
Kabupaten Muara Enim," jelasnya.
Sedangkan potensi bencana
hidrometeorologi yakni angin kencang puting beliung dan genangan/banjir
berpontensi terjadi Kota Pagaralam, Prabumulih, Banyuasin, Palembang, Kabupaten
OKI, Kabupaten OI, Kabupaten OKU Timur, Kabupaten OKU dan Kabupaten OKU
Selatan.
"Kami mengimbau masyarakat dan stakeholder
terkait untuk tetap waspada dan update Informasi dan peringatan dini cuaca dari
BMKG dan melakukan tindakan preventif meminimalisasi dampak Bencana
Hidrometeorologi seperti perbaikan infrastruktur lebih tahan bencana,
membersihkan dan memperbaiki drainase," ujarnya. (Ara)