Ketua panitia Konferwil PWNU Sumsel, Alfiyan Toni MSi saat menggelar konferensi pers di Ponpes Assiddiqiyah Lempuing OKI. (Foto/Lan) |
PALEMBANG, SP – Sebanyak sembilan nama
mulai muncul dalam persaingan memperebutkan posisi Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU)
Provinsi Sumsel periode 2020-2025.
Ketua panitia Konferwil PWNU Sumsel, Alfiyan Toni mengatakan,
sembilan nama yang bakal bersaing menjadi orang nomor satu di PWNU Sumsle
tersebut yakni Dr KH Ahmad Mansyur dari linggau, KH Syamsudin dari OKI, Hernoe
Roesprijajdi (Sekwil PWNU), KH. Amirudin Nahrawi (Cak Amir) Stafsus Gubernur, Dr
KH Rosidin Hasan dari Palembang, KH Muarif dari OKU, Kiyai Heri Candra (incumbent), Gus Syarif anak Kiyai
Mudarris dan Kyai Dr. Badarudin.
“Rangkaian kegiatan Konferwil PWNU di mulai besok (Jumat (17/1).
Dalam pelaksanannya jug akan dilakukan bedah buku dengan pemateri dari 9 nama
tersebut," ungkap Alfiyan.
Dijelaskannya, pelaksanaan Konferwil PWNU dengan agenda
pemilihan ketuia baru tersebut akan dilakukan selama dua hari yakni 18-19
Januari di di Kabupaten OKI. Dia berharap, dari proses pemilihat tersebut
melahirkan ketua yang bisa menjadikan PWNU Sumsel lebih baik lagi.
Sementara itu, salah satu bakal calon ketum PWNU Sumsel, KH
Amirudin Nahrawi atau panggilan akrabnya Cak Amir mengatakan, pemimpin seuatu
organiasi harus memiliki tiga kriteria, yakni harus memiliki banyak uang,
memiliki keberanian dan harus bisa menempatkan diri dimamanpun berada.
"Ini pengalaman saya saat menjadi ketua PWNU di Jatim,
ketika kita punya uang kita tidak perlu lagi berbohong tidak akan ada yang bisa
meng-intervensi," katanya.
Menurutnya, dengan kepemimpinan yang memiliki ketiga kriteria
itu organisasi tersebut dinilai akan menjadikan organiasi akan lebih hidup.
"Yang jelas ketua itu harus menghidupi organisasi bukan mencari hidup di
organisasi," tegasnya. (Lan)