Notification

×

Tag Terpopuler

8 Kabupaten Waspada Banjir Bandang dan Longsor

Tuesday, January 21, 2020 | Tuesday, January 21, 2020 WIB Last Updated 2020-01-21T02:39:30Z
Ilustrasi. (foto:net)

PALEMBANG, SP Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediski Selama tujuh hari ke depan, Sumatera Selatan (Sumsel) masih berpotensi diguyur hujan.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Bandara SMB II Palembang Bambang, Beni Setiadji, mengatakan, secara umum kondisi hujan disertai petir dan angin di wilayah Sumsel akan normal dan berfluktuatif pada tanggal 20-23 Januari 2020 dan akan meningkat pada 24-27 Januari 2020.

“Secara khusus hujan yang disebabkan awan konvektif dan orografis pada siang-sore hari di wilayah Sumsel akan berpotensi tetap terjadi hingga 7  hari ke depan,” ungkapnya, kemarin.

Dijelaskannya, hal tersebut permukaan Sumsel yang berkarakteristik Rawa dan Sungai menjadi penyuplai uap air dan adanya pusat tekanan rendah di wilayah Australia (Belahan Bumi Selatan) menyebabkan adanya belokan (Trough) dan pertemuan massa udara (Konvergensi) di wilayah Sumsel yang meningkatkan pertumbuhan awan konvektif (awan hujan akibat pemanasan matahari), sedangkan pada wilayah Sumsel bagian Barat (Dataran Tinggi Bukit Barisan) Angin Lembah yang terjadi mendapat pasokan uap air dari Samudera Hindia yang meningkatkan pertumbuhan awan Orografik (awan hujan akibat ketinggian permukaan).  

Sementara itu, secara regional, seiring aktifnya musim hujan di wilayah Sumsel dengan indikasi masih aktifnya Angin Muson Cina Selatan (Muson Barat) yang sarat uap air dan melalui wilayah Indonesia pada umumnya dan wilayah Sumsel pada khususnya mengakibat peningkatan curah hujan dan adanya potensi hujan disertai petir dan angin yang umumnya terjadi pada siang-sore hari. Sementara itu, potensi hujan ringan-sedang yang berlangsung lama (kontinyu) apabila terjadi pada malam-dini hari.

“kondisi ini menyebabkan peningkatan dan kontinyuitas (terus menerus) curah hujan di wilayah Sumsel bagian barat yakni pada wilayah dataran tinggi (Bukit Barisan) yang akan berdampak potensi adanya Bencana Hidrometeorologi seperti Genangan atau banjir, banjir bandang dan tanah longsor di tujuh wilayah yakni Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuk Linggau, Empat Lawang, Lahat, Muratara, Muba, PALI, dan Muara Enim,” ungkapnya.

Sedangkan, ungkap Beni, potensi bencana hidrometeorologi  seperti angin kencang, puting beliung dan genangan hingga banjir pada sembilan wilayah yakni Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih, Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang, Kabupaten OKI, Kabupaten OI, Kabupaten OKU Timur, Kabupaten OKU dan Kabupaten OKU Selatan.

“Kami menghimbau masyarakat dan stakeholder terkait untuk tetap waspada dan update Informasi dan peringatan dini cuaca dari BMKG,” ungkapnya.

Selain itu, berbagi upaya tindakan preventif bisa dilakukan untuk meminimalisasi dampak bencana hidrometeorologi dengan melakukan perbaikan infrastruktur lebih tahan bencana, membersihkan dan memperbaiki drainase, memangkas atau mengurangi dahan dan ranting pohon agar tidak tumbang, perbaikan Daerah Aliran Sungai (DAS), menyiapkan kolam-kolam retensi, memprioritaskan transportasi udara dan air tidak pada siang-sore hari..

“Masyarakat kita imbau juga untuk berhati-hati beraktifitas di luar rumah dengan tidak berteduh di bawah pohon dan menghindari genangan yang berpotensi kemacetan apabila terjadi hujan pada siang-sore hari,” tegasnya. (Kar)

×
Berita Terbaru Update