Ilustrasi. (foto:net) |
PALEMBANG, SP – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
memprediski Selama
tujuh hari ke depan, Sumatera Selatan (Sumsel) masih berpotensi diguyur hujan.
Kepala
Seksi Observasi dan Informasi BMKG Bandara SMB II Palembang Bambang, Beni
Setiadji, mengatakan, secara umum kondisi hujan disertai petir dan
angin di wilayah Sumsel akan normal dan berfluktuatif pada tanggal 20-23
Januari 2020 dan akan meningkat pada 24-27 Januari 2020.
“Secara khusus hujan yang disebabkan awan konvektif dan
orografis pada siang-sore hari di wilayah Sumsel akan berpotensi tetap terjadi
hingga 7 hari ke depan,” ungkapnya,
kemarin.
Dijelaskannya,
hal tersebut permukaan Sumsel yang berkarakteristik Rawa dan Sungai
menjadi penyuplai uap air dan adanya pusat tekanan rendah di wilayah Australia
(Belahan Bumi Selatan) menyebabkan adanya belokan (Trough) dan pertemuan massa
udara (Konvergensi) di wilayah Sumsel yang meningkatkan pertumbuhan awan
konvektif (awan hujan akibat pemanasan matahari), sedangkan pada wilayah Sumsel
bagian Barat (Dataran Tinggi Bukit Barisan) Angin Lembah yang terjadi mendapat
pasokan uap air dari Samudera Hindia yang meningkatkan pertumbuhan awan
Orografik (awan hujan akibat ketinggian permukaan).
Sementara itu, secara regional, seiring aktifnya musim
hujan di wilayah Sumsel dengan indikasi masih aktifnya Angin Muson Cina Selatan
(Muson Barat) yang sarat uap air dan melalui wilayah Indonesia pada umumnya dan
wilayah Sumsel pada khususnya mengakibat peningkatan curah hujan dan adanya
potensi hujan disertai petir dan angin yang umumnya terjadi pada siang-sore
hari. Sementara itu, potensi hujan ringan-sedang yang berlangsung lama
(kontinyu) apabila terjadi pada malam-dini hari.
“kondisi ini menyebabkan peningkatan dan kontinyuitas
(terus menerus) curah hujan di wilayah Sumsel bagian barat yakni pada wilayah
dataran tinggi (Bukit Barisan) yang akan berdampak potensi adanya Bencana
Hidrometeorologi seperti Genangan atau banjir, banjir bandang dan tanah longsor
di tujuh wilayah yakni Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuk Linggau, Empat Lawang,
Lahat, Muratara, Muba, PALI, dan Muara Enim,” ungkapnya.
Sedangkan, ungkap Beni, potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, puting beliung dan genangan
hingga banjir pada sembilan wilayah yakni Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih, Kabupaten
Banyuasin, Kota Palembang, Kabupaten OKI, Kabupaten OI, Kabupaten OKU Timur,
Kabupaten OKU dan Kabupaten OKU Selatan.
“Kami menghimbau masyarakat dan stakeholder terkait untuk tetap waspada dan update Informasi dan peringatan
dini cuaca dari BMKG,” ungkapnya.
Selain itu, berbagi upaya tindakan preventif bisa dilakukan
untuk meminimalisasi dampak bencana hidrometeorologi dengan melakukan perbaikan
infrastruktur lebih tahan bencana, membersihkan dan memperbaiki drainase,
memangkas atau mengurangi dahan dan ranting pohon agar tidak tumbang, perbaikan
Daerah Aliran Sungai (DAS), menyiapkan kolam-kolam retensi, memprioritaskan
transportasi udara dan air tidak pada siang-sore hari..
“Masyarakat kita imbau juga untuk berhati-hati beraktifitas
di luar rumah dengan tidak berteduh di bawah pohon dan menghindari genangan
yang berpotensi kemacetan apabila terjadi hujan pada siang-sore hari,” tegasnya.
(Kar)