Ilustrasi Halte Transmusi, (foto/net) |
PALEMBANG, SP – Dinas Perhubungan
(Dishub) Kota Palembang kembali mengeluhkan minimnya anggaran perbaikan
sejumlah hatle Trans Musi yang ada sejumlah titik di Kota Palembang.
Kepala Dishub Kota Palembang, Agus Rizal mengatakan, dari total
254 halte Trans Musi yang ada, 68 persen diantaranya mengalami kerusakan dengan
kategori ringan dan berat.
“Perbaikan halte Trans Musi ini memang tahun-tahun kemarin tidak
dianggarkan. Tahun ini ada anggarannya tapi tidak banyak hanya Rp100 jut saja,”
ungkapnya, kemarin.
Dijelaskan Agus, dana perbaikan satu halte dengan kategori rusak
berat saja membutuhkan anggaran mencapai Rp30 juta. Sehingga, jumlah anggaran
yang ditetapkan pemerintah dinilai jauh dari kata cukup untuk memenuhi
kebutuhan perbaikan sejumlah halte.
“Dari jumlah total halte tersebut, setelah kita inventarisir
lagi, ternyata 70 persen diantaranya merupakan aset Kota Palembang dan sisanya
milik dimungkinkan milik swasta,” ujarnya.
Agus mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan untuk
mensiasati minimnya anggaran tersebut dengan memberikan ruang bagi pihak ketiga
berkontribusi dalam perbaikan. Baik perusahaan, lembaga pemerintahan,
pendidikan dan lainnya untuk membantu melalui dana Corporate Social Responsibility
(CSR) atau dana hibah.
"Anggaran kita memang tidak cukup, makanya perlu pihak
ketiga. Seperti sebelumnya sudah ada beberapa perbankan dan perusahaan swasta
yang membantu dalam bentuk CSR. Para pemberi CSR ini bebas mendesain atau membi
branding sesuai dengan
perusahaan/instansi mereka," katanya.
Sementara itu, salah satu warga Palembang, Utami mengatakan,
halte bus yang digunakan untuk pemberhentian Trans Musi sangat dibtuhkan sangat
masyarakat untuk mengakses tranportasi massal. Dari sejumlah halte yang
ditemukannya, halte kerap dalam keadaan rusak.
"Penumpang
Trans Musi itu cukup banyak ya, saya kemana-mana lebih sering menggunakan Trans
Musi karena ongkosnya cukup murah. Semoga ini didukung dengan halte yang
memadai," katanya. (Ara)