Gubernur Sumsel, Herman Deru saat memimpin rapat rencana pendirian BWM di Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (22/01/2020). (Foto: Lan) |
PALEMBANG, SP - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan memiliki
Bank Wakaf Mikro (BWM) tahun ini. Pada tahap awal, pemerintah bakal menjadikan
lima pondok pesantren (Ponpes) di Sumsel sebagai percontohan BWM.
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, pendirian BWM di
Provinsi Sumsel tersebut diharapkan menjadi percontohan untuk pengembangan BWM
daerah lainnya.
"Untuk tahap awal, BWM ini dapat diterapkan di lima Ponpes
yang ada di Provinsi Sumsel. Lima Ponpes ini akan menjadi model
percontohan," ujar Deru usai mempimpin rapat rencana pendirian BWM di
Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (22/01/2020).
Deru mengaku, keberadaan BWM sebagai wujud konkrit dan bentuk
perhatian pemerintah kepada masyarakat, terutama bagi pelaku usaha kecil.
"Jadi tujuan pendirian BWM ini bukan hanya untuk mengekslarasi pertumbuhan
UMKM, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Maka syaratnya
kita minta nanti jangan terlalu berat," jelasnya.
Deru berharap, proses pendirian BWM dapat segera dilakukan atau
diwujudkan dalam jangka waktu dekat. Bahkan, ditargetkan bisa dipercepat hingga
awal Febaruari sudah dilaunching.
"Saya menyarankan agar tenaga pengelola BWM merupakan SDM
yang profesional dan bila perlu ditraining secara khusus terlebih dahulu.
Jangan orangnya mudah tega-tegaan nanti kredit macetnya bisa
tinggi,"katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (DJK)
Regional 7 Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Panca Hedi Suyatno mengatakan,
pendirian BWM di Sumsel akan memaksimalkan keberadaan Ponpes di Sumsel.
“Diharapkan Ponpes bisa memaksimalkan peranananya dalam memberdayakan
masyarakat miskin produktif serta membangun kelembagaan sosial ekonomi bagi
lingkungan sekitarnya," katanya singkat. (Lan)