Notification

×

Tag Terpopuler

Prihatin Serangan Harimau, Dewan Ajak Cari Solusinya

Thursday, December 05, 2019 | Thursday, December 05, 2019 WIB Last Updated 2019-12-05T02:33:34Z

PAGARALAM, SP Serangan harimau Sumatera terhadap warga Pagaralam dan Tanjung Sakti dua bulan terakhir memukul dunia pariwisata di Bumi Besemah itu menyusul turunnya arus kunjungan wisatawan.   

Ketua DPRD Pagaralam Jenny Sandiyah mengungkapkan, pihaknya sangat prihatin atas serangan harimau di Kota Pagaralam. Untuk itu pihaknya duduk bersama pemangku kepentingan guna mencari solusi bagaimana mengembalikan harimau itu ke habitatnya.

"Harimau menyerang manusia lokasinya tidak jauh dari hutan lindung. Artinya habitat mereka terganggu dan saat ini kita cari tahu bersama penyebabnya," kata Jenny, saat diskusi di Rumah Dinas DPRD Pagaralam, kemarin.

Akibat serangan harimau itu, kata Politisi Partai Nasdem ini, cukup banyak yang dirugikan seperti pengelola pariwisata dan petani takut untuk berkebun. Dampak lainnya kunjungan wisata sepi dan terjadi pembatalan penginapan. Padahal, serangan harimau ini lokasinya cukup jauh dari tempat wisata sehingga kunjungan wisata masih aman meskipun harus tetap waspada.

"Banyak pihak yang hadir untuk diskusi saat ini seperti penggiat dan pengelola wisata, awak media, pemerhati lingkungan, petani kopi, dan pihak-pihak yang peduli akan fenomena munculnya harimau yang tengah viral di Kota Pagaralam ini. Diskusi ini untuk mencari tahu penyebab harimau ini muncul menampakan diri," ungkapnya.

Ditambahkan Jenny, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang pihak eksekutif, BKSDA dan instansi terkait untuk mencari solusi. Intinya, teror ini harus disudahi agar kondisi Kota Pagaralam tetap kondusif dan aman.

"Kita juga harus instropeksi diri. Salah apa kita, salah apa masyarakat Kota Pagaralam. Jadi akan kita carikan jalan terbaik agar hal ini cepat teratasi," tuturnya.

Sementara itu, Pengelolah Villa MTQ Dian mengungkapkan, menyebarnya kabar serangan harimau ini cukup merugikan pihaknya. Dalam dua pekan ini, lebih dari 100 wisatawan membatalkan bookingannya. Padahal, momen akhir tahun inilah yang ditunggu-tunggu.

"Momen akhir tahun sangat ditunggu karena kunjungan akan banyak. Namun, malah sebaliknya wisatawan malah membatalkan kunjungan," tutur dia.

Dengan kondisi yang ada saat ini, jelas Dian, pihaknya terpaksa merumahkan sejumlah pegawai untuk mengirit pengeluaran.

"Kami berharap ada solusinya. Saat ini kalangan anggota dewan sudah membuka diri dan peduli. Untuk itulah, harus ada pos-pos pemantau agar wisatawan aman berkunjung ke Kota Pagaralam," kata dia, dikutip dari globalplanet.news.

Turut hadir dalam diskusi anggota DPRD Pagaralam seperti Hengky Bintoro, Zifni Amir, Yumisah, Fandri Tohari, Abdul Fikrianto, Didi Buhori, Jenny Sandiyah, Sahardi dan Nanto Ciken. (repi)
×
Berita Terbaru Update