PALEMBANG, SP - Setelah menghabiskan dana miliaran rupiah untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB) yang dibangun di sekitar lingkungan masyarakat, nyatanya kini tak terawat dan banyak yang tidak berfungsi.
Sehingga pemeliharaan yang selama ini dilakukan oleh warga dan minim pengawasan, diharuskan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda untuk segera diambil alih.
"Pengelolaan dan perbaikan IPAB harus segerab dilakukan untuk meminimalisir defisit air bersih di Seberang Ilir," katanya usai rapat IPAB di PDAM Tirtamusi, Senin (2/12/2019).
Berdasarkan dari hasil pertemuan pertama pihaknya sudah mendapatkan data, Palembang sudah memiliki 98 IPAB. Tapi sayangnya tidak berfungsi secara maksimal. "Tidak terawat jadi banyak juga yang tidak berfungsi. Kita berharao segera dibangun IPAB baru untuk kebutuhan air bersih," ujar Fitri.
Namun diakuinya, karena tidak dikelola dengan baik, dari 98 IPAB hanya 77 IPAB saja yang berfungsi. Untuk itulah, Fitri menginstruksikan pihak PUPR dan PDAM untuk mengecek langsung ke lapangan, IPAB mana saja yang berfungsi dan tidak. Ke depan, pihaknya akan menghidupkan kembali keberadaan IPAB.
"Dulu pengelolaannya kita berikan langsung ke masyarakat, sekarang kita minta PDAM untuk mengelola, supaya lebih optimal pelayannya. Paling nanti ada iuran bulan untuk biaya operasional dan pemeliharaan IPAB itu sendiri," katanya.
Pembangunan IPAB melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), sebanyak 98 IPAB tersebar. Keberadaan IPAB ini diharapkan mampu membackup air bersih di Seberang Ilir, karena Seberang Ulu dipastikan sudah merata.
"Seberang Ulu dalam waktu dekat distribusi air bersih sudah bisa terpenuhi. Keinginan kita IPAB bisa memenuhi kebutuhan air bersih di seberang Ilir, bila perlu kita tambah lagi pembangunan IPAB nya," katanya.
Namun untuk membangun IPAB ada syaratnya, minimal ada lahan 5x5, kemudian ada sumber mata air, misalnya anak sungai, danau maupun rawa. "Yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh warga setempat," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam satu IPAB ini mampu mengcover 55 kepala keluarga (KK), sehingga keberadaan IPAD sangat penting untuk menjawab rencana jangka pendek. "Kalau rencana kita yang siap dibangun yakni waduk untuk cadangan air baku yang siap dibangun 100 hektar, sembari menunggu itu kita manfaatkan IPAB terlebih dahulu," katanya.
Sementara itu Direktur PDAM Tirta Musi, Andi Wijaya menambahkan, untuk membangun IPAB menghabiskan Rp100 juta - Rp200 juta. Kita siap untuk mengelola, paling iuran untuk biaya operasional. "Kedepan akan dilihat dulu IPAN yang sudah ada agar dapat dihidupkan atau difungsikan kembali," katanya.
Pembangunan IPAD juga bisa kita cari melalui CSR, karena sekarang juga daftar tunggu 15 ribu, paling tidak dengan adanya IPAD ini mampu mengcover daerah-daerah pinggiran seperti Talang Jambi, Sako dan Gandus. (Ara)