Notification

×

Tag Terpopuler


KSDAE Tangani Konflik Harimau dengan Manusia di Pagaralam

Monday, December 09, 2019 | Monday, December 09, 2019 WIB Last Updated 2019-12-09T02:18:15Z
Suasana pertemuan DPRD Pagaralam dengan Kementerian KLH, (foto/repi)
PAGARALAM, SP - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pagaralam Jenny Sandiyah SE MH menggelar rapat dengan Ditjen KSDAE Sumsel, Jumat (6/12/2019) lalu dalam rangka membahas langkah cepat penanganan konflik harimau Sumatera dengan manusia. 

Dalam rapat yang dipimpinan langsung Director KKH Provinsi Indra Exploitasia, Yoko Utomo Director KK KSDAE, Genman Hasibuan, Kepala BKSDA Sumsel, Nana Mulyana, Kepala Subbagian dan Advokasi Hukum dan teknik Setditjen KSDAE, Sri Mulyani, Kasubdit Pengawetan Direktorat KKH - KSDAE, Hendro Parwanto, Kepala UPTD KPH Wilayah XI Kikim Pasmah Lahat,  Dedi Irawan Gumai, Komisi III DPRD Pagaralam, Juliansyah SE,Komisi II DPRD Pagaralam, Kasno Pandri Tohari,  Komisi I DPRD Pagaralam dan unsur terkait lainya.


Dalam rapat tersebut Ketua DPRD Pagaralam Jenni Shandiyah SE MH menyampaikan riwayat tentang wilayah hutan lindung Pagaralam, yang memiliki luas  26.064,72 Ha atau mencapai lebih dari 40% luas Kota Pagaralam, dari itulah langkah dalam menjaga ekosistem hayati maupun ekosistem hewani serta lainya. 

Dua pekan terahir terkait kemunculan binatang buas yang menyerang beberapa warga di wilayah  Desa Pulau Panas Kabupaten Lahat, dan warga Tebat Benawa Kelurahan Penjalang kota Pagaralam serta serangan terhadap pengunjung wisatawan yang melakukan perkemahan di Tugu Rimau  Gunung Dempo. meminta dan mendesak, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bersama Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati  Indra Eksploitasia dan jajaran,, Kepala BKSDA Provinsi Sumsel,, Dinas kehutanan Provinsi SumSel bersama-sama pihak Pemerintah Kota Pagaralam untuk bisa  bersinergi satu sama lain dalam mengatasi persoalan ini apalagi banyaknya hutan lindung yang sudah beralih pungsi. 



Sementara Ketua DPRD Kota Pagaralam, Jenni Shandiyah, mengatakan, setidaknya ada 8 point yang dihasilkan dalam rapat tersebut antara lain,  KLHK akan memfasilitasi penyelesaian konflik satwa di daerah Kota Pagaralam, dalam hal ini untuk bekerjasama dengan melibatkan stake holder terkait, seperti kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Pagaralam, Karena  diyakini bahwa Satwa Harimau Sumatra merupakan korban dari rusaknya ekosistem."kata Jenni. 


Jenni menambahkan, Ditjen BKSDAE akan mendorong untuk mengaktifkan operasionalisasi Satgas penanggulangan konflik antara manusia dengan satwa liar yang telah dibentuk oleh Gubernur Sumsel melalui keputusan No 233/KPTS/Dishut/2018 tgl 3 April 2018,"pungkasnya. (Repi)
×
Berita Terbaru Update