Notification

×

Tag Terpopuler


Pemkab OKI Incar Potensi PBB Jalan tol

Friday, November 29, 2019 | Friday, November 29, 2019 WIB Last Updated 2019-11-29T02:28:30Z

OKI ,SP - Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BP2D) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama instansi berwenang lainnya; KPP Pratama Kayuagung, Dinas Perizinan, Satpol PP dan Dinas Pertanahan melakukan Pemutahiran Data dan Pendataan Objek Pajak Khusus PBB jalan tol, di ruas Tol Pematang-Kayuagung, pada Kamis, (28/11/2019).

Selain efisiensi transportasi angkutan barang dan orang, keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang melintasi Kabupaten OKI sendiri, berdampak pos penerimaan PBB jalan tol dapat menambah kas daerah. 

"Saat ini, sedang kita lakukan pemutahiran subyek pajak untuk penilaian NJOP bersama tim terkait. Payung hukum melalui Peraturan Bupati setelah besaran pajak diketahui. Proyeksi tahun 2020 mendatang sudah jalan," jelas Kepala BP2D Suhaimi.

Dikatakan Suhaimi, kendati penerapan PBB tol berlangsung tahun depan diberlakukan, namun menurutnya, potensi pajakpekerjaan proyek pembangunan jalan tol Pematang Panggang-Kayuagung juga telah berkontribusi dari sektor pajak mineral bukan logam dan bebatuan atau pajak galian C. 

Ia mengatakan, kedua perusahaan yakni Hutama Karya dan Waskita Karya selaku pemegang lisensi proyek berkewajiban membayar pajak yang saat ini sudah mencapai sekitar Rp24 Milyar,

Pemkab OKI menurut Suhaimi memberikan apresiasi kepada perusahaan yang telah kooperatif dalam pembayaran pajak galian C ke kas daerah, 

“Dari jumlah itu, yang telah disetorkan tahap pertama oleh pihak rekanan Hutama Karya ke kas Pemkab OKI mencapai Rp 20 Milyar dan menyisakan piutang sekitar 4 Milyar” jelasnya. 

Kendati mengaku saat ini NJOP masih dihitung, namun ia memprediksi sektor PBB jalan tol tersebut memicu peningkatan pemasukan daerah. Ia mencontohkan, hanya dengan ruas jalan sepanjang 7,8 kilometer, Pemkot Semarang bisa meraup sekitar Rp700 juta setiap tahunnya. Sedangkan OKI sendiri,  pengenaan pajak akan diterapkan di ruas tol Pematang-Kayuagung sepanjang 77 kilometer, menyisakan tol Kayuagung-Palembang (33 km) yang saat masih tahap pengerjaan,

"Meski NJOP berbeda. Tapi seperti Semarang, mampu meraup Rp700 juta per tahunnya dari ruas hanya sepanjang 7,8 kilo meter, sedangkan ruas jalan yang siap yakni 77 kilometer," tandasnya. (RB)
×
Berita Terbaru Update