PALEMBANG, SP - Kedai
kopi memang sudah menjamur di mana-mana dan mulai dilirik sebagai ladang usaha
baru yang biasanya ada lingkungan dengan penduduk yang mempunyai pola hidup
aktif dan dinamis. Salah satu nya D’ Koffie yang berada di Jalan Angkatan 66 No
503, Pipa Jaya Kemuning Palembang.
Sien Dimas Ahmad
Samudra, Owner D’Koffie mengatakan kedai
kopi kini bukan lagi sekedar warung kopi untuk menyeruput segelas kopi, namun
telah menjelma menjadi sebuah tempat nongkrong apalagi ditambah dengan desain
kedai dekorasi yang menarik, atau biasa disebut dengan istilah sekarang
Instagramable.
Dimas biasa ia
disapa menambahkan, konsep kopi miliknya bisa dibilang berbeda dengan kedai
kopi lainnya. Ia lebih memilih Natural Classic, yang mana classic itu sebuah
kesederhanaan apa adanya tidak berlebihan.
“ Lebih memilih
kata kedai dari pada café dikarenakan arti kedai itu bangunan tempat
berjualan, kalo tambah kopi ya jualan kopi, nah natural classic itu artinya apa
adanya sederhana dan ga perlu muluk-muluk,” jelasnya, saat di temui di kedainya
Senin ( 25/11).
Masih kata Dimas,
jadi saya ingin orang yang datang ke kedai itu gak harus ribet soal
pakaian harus bagus rapi pakai sepatu atau naik kendaraan harus motor yang
bagus mobil dan lain lain nya, yang saya inginkan ini ya orang datang cuman
ingin ngopi orang pengen ngopi kok ribet.
“ Harapan saya ya
orang datang itu untuk ngopi jadi gak harus gengsi-gengsi an, jaim-jaim an atau
pamer-pamer itu ga ada, ya orang mau pakai celana pendek bisa, mau pakai
sendal aja bisa, “ Katanya.
Bahkan ketika baru
bangun tidur pengen ngopi bisa, jadi kesan menyatu dengan lingkungan
bermasyarakat itu di dapatkan di kedai ini, nah mungkin itu konsep yang saya
buat di kedai kopi D’ Koffie ini.
Untuk menu yang di
jual di D’Koffie untuk menu espresso ada Coffe latte, Cappucino, Mocha, Con Hi
Ello, menu signature terdiri dari D’Koffie, D’Beer, Coffe Matcha dan Coffe
Rose, untuk yang manual terdiri dari Tubruk, Vietnam, V60 dan Flat Bottom,
untuk menu non coffe antara lain Green Tea, Choccalate, Matcha, Red Velvet,
Vanila Yakult dan Susu Yakult.
“ untuk menu yang
recommend yaitu Banana Coffe, D’koffe, Susu Aren dan R Coffe, untuk harga kami
jual mulai Rp 15 Ribu saja, harga yang sangat terjangkau bagi siapa saja, “
ucap Dimas.
Meskipun baru
berjalan empat bulan Dimas optimis kedai yang ia buka bisa bersaing secara
sehat dengan kedai kopi lain nya. Dimas menambahkan ia membuka D’Koffie berawal
ketika ia masih kuliah di fakultas hukum Universitas Brawijaya Malang, ia
diajak teman untuk kerja di kedai kopinya yang baru buka untuk menjadi barista
atau pembuat kopi amatir.
“ saya katakan
barista amatir karena saat itu saya belum tahu apa apa tentang kopi selain kopi
saset dan kopi hitam, saya pikir gak ada kerjaan sembari membuat skripsi apa
salahnya ikut ngebarlah istilahnya soalnya saat itu saya sudah di semester 7,”
katanya.
Selama kerja di
kedai milik temannya, ia belajar semua teknik seduh kopi dari temannya seperti
teknik seduh v60, base espresso, menggunakan alat-alat kopi dan lain
sebagainya, yang mana saat itu ia berposisi sebagai pegawainya.
“Mulai pada setelah
bulan kedua bekerja sebagai barista ada keinginan buat bikin kedai kopi sendiri
namun di Palembang, bekerja disana hanya 3 bulan setelah itu fokus skripsi dan
wisuda, alhasil akhirnya bisa pulang ke Palembang dan bikin kedai kopi sendiri,
“ katanya. (dkd)