Notification

×

Tag Terpopuler

Wujudkan Banyuasin Prima, Kepala OPD Diharapkan Selalu Berinovasi

Thursday, October 17, 2019 | Thursday, October 17, 2019 WIB Last Updated 2019-10-17T05:05:33Z

BANYUASIN, SP - Pemberdayaan masyarakat tetap menjadi prioritas Bupati Banyuasin H Askolani dan Wakil Bupati H Slamet untuk mewujudkan Banyuasin Bangkit adil dan sejahtera.

Dimana melalui program Banyuasin Prima diharap mampu menurunkan tingkat pengangguran, membuka peluang kerja seluas luasnya, meningkat wirausaha masyarakat dengan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kita mengapresiasi terobosan kepala OPD yang menjadi penanggung jawab program Banyuasin Prima ini, seperti Dinas Perdagangan,Koperasi dan UMKM yang telah melakukan upaya untuk bekerjasama dengan pihak perbankan melalui program KUR yang didukung oleh OJK untuk membentuk Forum komunikasi KUR yang baru pertama kali dibentuk oleh kabupaten di Sumatera selatan.

Terobosan Satuan Polisi Pamong Praja yang sampai triwulan 3 ini mampu menurunkan tingkat pelanggaran trantib mencapai 35 %, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi mampu melakukan Job fair yang dapat membuka 980 peluang kerja baru.

Kemudian Dinas PTSP telah mempermudah pelayanan perizinan yang membuka loket pelayanan perizinan terintegrasi dengan pelayanan kependudukan di opimall serta terobosan Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga merintis bangkitan-bangkitan pariwisata di Kabupaten Banyuasin dan peningkatan prestasi olahraga.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bappeda Litbang Banyuasin Erwin Ibrahim mewakili Bupati Banyuasin didalam rapat monev triwulan III program Banyuasin Prima di ruang rapat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyuasin, Kamis (17/10).

Rapat tersebut dihadiri Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM Lukman, Kepala Dinas Tenaga Kerja transmigrasi Noer Yosept Dzat, Kepala Dinas Pariwisata dan olahraga yang diwakili oleh Sirojudin dan Kepala Dinas Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Ali Sadikin dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Indra Hadi. 

"Kita lihat saja tingkat pengangguran terbuka kabupaten banyuasin 2017 masih diangkat 3,65 % dengan total jumlah pengangguran sekitar 22000 jiwa, oleh karena itu jika tidak membuka terobosan dan inovasi maka sulit untuk dapat menurunkan tingkat pengangguran ini," ujar Erwin.

Menurut Erwin, dengan diadakannya Job Fair beberapa bulan lalu, terlihat dapat membuka peluang pekerjaan yang mencapai 980 peluang kerja. "Ditahun 2020 nanti Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi akan terus mengadakan jobfair dengan meningkatkan frekuensi yaitu dua kali dalam setahun," Lanjut erwin.


Tidak hanya lowongan pekerjaan, faktor wirausaha seperti menghidupkan kembali fungsi koperasi, peningkatan kapasitas umkm dan penyaluran kredit usaha melalui Pemodalan dari pihak perbankan berperan penting terhadap peningkatan kesejahteraanmasyarakat. "Dengan dibentuknya forum komunikasi KUR kami yakin penyaluran kredit usaha dari pihak perbankan lebih terarah, terencana, terukur dan dijamin oleh pihak OJK," jelas Erwin.

Peningkatan kapasitas kemudahan perizinan, seperti membuat pusat pelayanan dipusat keramaian dan bisnis juga suatu inovasi yang mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat, ini semua capaian yang perlu terus ditingkatkan agar target realisasi banyuasin prima dapat segera dituntaskan dan diwujudkan dengan tujuan akhirnya penurunan tingkat kemiskinan di kabupaten banyuasin. 

Sementara Kasat Pol PP H. Indra Hadi dalam penyampaiannya yakin bahwa menjaga ketentraman dan ketertiban terhadap pelanggaran perda mampu menciptakan tingkat kepercayaan pelaku usaha dan investor di Kabupaten Banyuasin.

"Sehingga kami Sat PolPP Banyuasin tidak akan menyerah untuk terus menegakkan perda tanpa pilih kasih, dan sampai dengan triwulan 3 ini tingkat pelanggaran perda turun 35% dari triwulan sebelumnya," tegas Indra Hadi.

Kita perlu mencermati Jumlah pengangguran terbuka tahun 2017 sebesar 3,65% dan ditahun 2018 meningkat menjadi 3,84% ini menunjukkan terjadi penambahan jumlah pengangguran di masyarakat k
Kabupaten Banyuasin, oleh karena itu kami harus mencari inovasi untuk mengatasi hal ini. 

Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Boor Yoseft mengungkapkan meskipun keterbatasan dana pada dinas kami tapi bukan berarti menjadi halangan untuk berinovasi, seperti Job fair beberapa bulan lalu, kita melaksanakannya tanpa menggunakan dana APBD.

"Dan kami telah melakukan pendekatan dengan pihak kementerian. Sehingga kita akan mendapat bantuan bimtek wirausaha sebanyak lebih dari 40an paket wirausaha yang akan kita berikan kemasyarakat," kata Noor Yoseft.

Selain itu lanjut Noor Yoseft, jika dalam satu kali Job fair kita dapat membuka peluang kerja sebanyak kurang lebih 1000 peluang, tentunya jika dalam satu tahun dua kali, kami yakin dapat membuka peluang kerja 2000an peluang kerja.

"Dan mudah mudahan dalam waktu 3 tahunan dapat menurunkan lebih dari 50% jumlah pengangguran di masyarakat Kabupaten Banyuasin, dan kami berharap dukungan banyak pihak terkait ketenaga kerjaan ini," tutur dia.

Pada rapat tersebut, Erwin Ibrahim menyarankan agar seluruh langkah inovasi dan terobosan OPD pendukung Banyuasin Prima dapat dituangkan didalam bentuk dokumen pendukung seperti rencana induk, peta jalan, DED atau FS untuk memastikan rencana strategis dapat berjalan sesuai dengan target dan diukur capaiannya. 

"Juga rencana rencana yang tidak dapat diakomodir melalui APBD agar disampaikan kepada Bappeda Litbang untuk dimasukkan kepada Rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) non APBD supaya dapat dicarikan pembiayaan dengan berbagai skema non APBD," terang Erwin.

Dikesempatan ini juga Bupati Banyuasin H Askolani yang sedang mengikuti Lemhanas di Jakarta melalui aplikasi Chat online menyampaikan instruksi nya terkait monev program Banyuasin Prima.

Dalam pesannya Bupati Askolani berharap agar terus berinovasi, kerjakan pendataan berbasis kecamatan karena kedepan fungsi kecamatan adalah sebagai pusat pelayanan dasar dan informasi Banyuasin Prima serta hidupkan kembali usaha tani, usaha ternak, usaha mikro dan lain lainya.

"Selain itu kami minta, agar OPD terkait Banyuasin prima ini agar memperhatikan realisasi fisik dan keuangan karena waktu efektif kegiatan tahun 2019 ini tidak lebih dari 1,5 bulan lagi, jadi jangan sampai terlambat apalagi tidak terealisasi," harap Bupati Askolani dalam pesannya. (Adm)
×
Berita Terbaru Update