SMPN 40 Palembang (foto/net) |
PALEMBANG, SP - Aksi telepon misterius yang mengabarkan siswa
kecelakaan dan butuh biaya pengobatan kembali marak di Palembang. Sebanyak 40 wali murid SMP Negeri 40 palembang yang beralamat Jalan Kok. H. Berlian lrg. HM. Saleh Km 7 mengaku resah dan bahkan sempat syok setelah menerima telepon
dari orang tak dikenal (OTD) dengan modus tersebut. Bahkan dari telepon tersebut, OTD meminta wali murid untuk mentransfer uang. .
Sontak puluhan wali murid ada yang mendatangi langsung ke sekolah,
menelpon kepala sekolah dan memastikan anak-anaknya dalam kondisi sehat.
"Tadi awalnya sekitar pukul 10.30 WIB dia (OTD - red) menelpon.
Kebetulan gak terangkat dan kedua saya angkat dan sambil nangis dan mengatakan
anak saya jatuh dari tangga,"ujar Edo salah satu wali murid yang
mendatangi sekolah, Kamis (3/10/2019).
Lanjut Edo, ia sempat menduga itu modus penipuan tapi ia sempat
penasaran lantaran nama anaknya Rahmat Hidayat sekolah di SMPN 40 Palembang,
kemudian nama dirinya hingga alamatnya.
Dan meminta segera mentransfer sejumlah uang.
"Setelah itu saya jawab saya kroscek lagi dan saya telpon. Kemudian
saya telpon ke sekolah ternyata saya adalah salah satu dari puluhan yang juga
mengalami hal serupa. Akhirnya saya langsung ke Polda menanyakan no hp yang
menelpon saya ternyata berdasarkan IT Polda penelpon ada di Sulawesi
Selatan,"terangnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 40 Palembang Wahyuni mengaku bahwa kejadian
awal wali murid satu persatu datang mulai pukul 10.00 WIB.
"Macam-macam alasannya dengan nomor yang berbeda. Ada yang
mengabarkan siswa kita jatuh dari tangga, ada yang lari patah kaki dan lainnya.
Namun saya sampaikan kepada wali murid bahwa anak-anak sehat semua kalau pun
ada kecelakaan di sekolah pasti pihak sekolah yang pertama
menelpon,"terangnya.
Ia mengaku dari puluhan wali murid yang datang dan menelpon tak ada yang
mengalami penipuan. Hanya saja hal ini membuat wali murid resah dan mbuat
gaduh.
"Dan kami juga sudah melaporkan hal ini ke kepolisian Sukarami dan
juga Lurah setempat,"ujarnya.
Lebih lanjut, Wahyuni berharap orang tua
siswa tidak resah saat menerima informasi seperti itu. Orang tua bisa langsung
menghubungi pihak sekolah atau mendatangi sekolah untuk mengecek kondisi anak
mereka(raf)