MUBA, SP - Kemarau yang melanda beberapa bulan terakhir mengakibatkan kabut asap atas dampak Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) yang terjadi kian menghawatirkan warga Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Pantauan media ini, kabut asap terlihat cukup pekat dari pagi hari hingga pukul 10.00 Wib. Bahkan kabut asap pun hingga sore hari masih menyelimuti Jalan Lintas Timur Sumatera dan pemukiman penduduk. Hal ini membuat warga dan pengendara cemas terhadap dampak yang akan ditimbulkan akibat kabut asap ini.
"Malam tadi kabut asap pekat, mata perih dan napas terasa terasa sesak," ungkap Cahyono (38) warga Sungai Lilin saat ditemui media ini pagi, kemarin.
Selain itu menurutnya, pandangan juga menjadi terbatas akibat kabut asap. Hingga pukul 8.00 Wib pengendara masih menyalakan lampu malam karena jarak pandang yang terbatas.
"Kalau sedang mengendarai sepeda motor sangat terasa jelas pedih mata. Mata tidak tahan lama pasti sudah berair, dan napas terasa sesak, nggak tahanlah," imbuhnya.
Senada, Paijo warga Tungkal Jaya menyebutkan kabut asap ini akibat faktor kemarau yang terlalu panjang dan kebakaran hutan dan lahan semakin banyak.
"Jika kemarau ini berkepanjangan, dikawatirkan bukan berpengaruh dengan kesehatan tetapi juga berpengaruh dengan arus lalu lintas. Bahkan Kami berharap dan berdoa semoga musim penghujan segera datang," pungkasnya. (Ch@)