Notification

×

Tag Terpopuler

WALHI dampingi Petani menyampaikan Aspirasi

Thursday, October 17, 2019 | Thursday, October 17, 2019 WIB Last Updated 2019-10-17T02:37:28Z

PALEMBANG, SP - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumsel kawal petani dalam aksi demo dengan tema Hari Tani Nasional 2019 Dan Hari Pangan Sedunia di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel.

Ketua Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumsel, Hairul Sobri mengatakan, setiap tahun permasalahan yang dialami petani adalah Krisis Agraria.

“Akar dari permasalahan yang dihadapi petani tiap tahunnya adalah krisis agraria,” ujar Hairul kepada Sumselpers saat melakukan jumpa pers di gedung DPR Sumsel, Rabu (16/10/2019).

Dijelaskan Hairul,  empat tahun terakhir wilayah lahan pangan milik petani selalu alami penyusutan, karena kekuasaan lahan yang sudah diberikan pemerintah sangat timpang sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.

“Rusaknya lingkungan hidup, untuk kedepannya ancaman terhadap petani akan lebih serius lagi dalam 4 tahun terakhir ini wilayah lahan pangan milik petani sekitar 500 ribu hektar terus berkurang dan mengalami penyusutan,” jelasnya.

Terkait kebijakan pemerintah, kata Hairul, untuk perkebunan, perkebunan kelapa sawit, maupun tambang sampai saat ini tidak melambangkan adanya keadilan.

“Perkebunan, perkebunan kelapa sawit, maupun tambang sampai saat ini tidak melambangkan adanya keadilan. Misalnya penguasaan lahan di Sumatera Selatan ada sekitar 6 juta hektar dikuasai oleh korporasi,” ungkapnya.

Hairul juga mengungkapkan, petani yang hadir saat ini adalah petani yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

“Lahan mereka saat ini terancam. Tidak ada upaya pencabutan izin, review izin terhadap perusahaan, termasuk perusahaan pembakar lahan, terbukti bahwa kebijakan legislatif dan eksekutif itu sangat jelas bukan berpihak kepetani kecil namun berpihak kepada korporasi ataupun pemodal besar saja.” Tutupnya.

Tidak hanya berorasi, namun juga ada beberapa poster yang dibawa massa.

“Lenget mate pencarian kamek gara-gara diembek PT. BHP. (Rawang kamek dak di jual belike) – (Dak katek-katek nego).”

“Segera cabut izin PT.BHP dari tanah kami sekarang juga.”

RA Anita Noeringhati Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel, mengatakan, apa yang diminta oleh WALHI sebagian sudah disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

“Apa yang diminta oleh walhi sudah sebagian kita sampaikan kepada DPR RI tentang RUU Pertanahan dan RUU Binerba bahwa apa yang kita sampaikan itu sudah kita lakukan sebelum mereka minta,” ujarnya kepada wartawan saat konferensi pers, Rabu (16/10/2019).

Anita mengungkap, perselisihan antara petani dan beberapa perusahaan yang membuat permasalahan membesar. Tetapi Anita selaku Ketua  DPRD akan mengajak duduk bersama dan akan diselesaikan dengan hukum.

“Permasalahan yang lebih krusiel lagi adalah perselisihan antara petani dan beberapa perusahaan. Ini harus kita ajak duduk bersama untuk melihat secara aspeknya, kita negara hukum tentunya harus kita selesaikan dengan hukum jg, mana yang mempunyai hak pastinya mereka mempunyai suatu hak yang dilindungi dengan aturan.” Tutupnya. (Cr3)
×
Berita Terbaru Update