Notification

×

Tag Terpopuler

PNS Kementerian PU Tewas Di Cor Dalam Makam

Saturday, October 26, 2019 | Saturday, October 26, 2019 WIB Last Updated 2019-10-26T11:47:26Z

PALEMBANG, SP -  Setelah dilaporkan menghilang dan menjadi korban penculikan selama 17 hari, Aprianita (50) seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh dicor, Jumat (25/10).  

Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula pada (9/10) pihak keluarga korban membuat laporan jika Aprianita telah menjadi korban penculikan.  

Setelah mendapatkan laporan itu, petugas lalu melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi.  

Namun, setelah mendapatkan petunjuk, petugas melakukan penggalian di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kandang, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. 

Jenazah Aprianita pun akhirnya ditemukan di TPU tersebut dengan kondisi dicor disamping makam. Usai penemuan tersebut, jenazah korban dibawa ke rumah sakit bhayangkara untuk dilakukan visum.  

Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel AKBP Yudhi Suwaryadi membenarkan kejadian tersebut.  

"Kami mendapatkan laporan jika korban diculik. Hari ini baru kita temukan,"kata Yudhi.  

Jenazah Aprianita pun ditemukan saat menggali dikedalaman 50 cm dari atas makam. Petugas sempat kesulitan untuk mencari keberadaan korban.  

"Kondisinya korban dicor oleh pelaku untuk menghilangkan jejak. Korban itu dikuburkan di kawasan TPU,"ujarnya.
Pelaku Pembunuhan PNS yang Dicor Adalah Honorer Kementerian PU  

Polisi Tangkap Dua Pelaku Honorer PU

Jajaran Unit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan telah menangkap dua orang pelaku pembunuhan sadis terhadap Aprianita (50) yang ditemukan tewas dalam kondisi dicor di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat Palembang, Jumat (25/10/2019).  

Informasi yang dihimpun, kedua pelaku tersebut diketahui bernama Yudi Tama Rianto (50) dan Ilyas.  

Yudi diketahui merupakan pegawai honorer di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah I Satker Metropolis Palembang.  

Dikatakan Yudi, ia telah mengenal Aprianita sejak 2014 lalu setelah keduanya bertugas ditempat yang sama. 

Karena pertemanan cukup lama, Yudi sempat menjalani bisnis dengan korban untuk melakukan jual beli mobil.  

Tepat pada 26 Agustus 2019, Yudi menawarkan kepada Aprianita untuk membeli mobil jenis Toyota Kijang Innova tahun 2016 di Jakarta. 

Yudi lalu meminta kepada Aprianita untuk menyiapkan uang sebesar Rp 145 Juta. Selanjutnya uang itu ditranfser korban ke rekening pelaku.  

"Saya Janjikan mobil itu, tapi ternyata mobil tersebut tidak ada lagi. Dia minta uangnya dikembalikan,"kata Yudi saat diperiksa penyidik. 

Dari total Rp145 Juta, Yudi mengaku telah mengembalikan uang korban sebesar Rp 50 juta.

Namun, pada 9 Oktober 2019, Aprianita kembali menemuinya untuk meminta uang pembelian mobil tersebut sebesar Rp 35 juta.  

"Saya waktu itu tidak ada uang. Bingung mau bayarnya pakai apa. Lalu paman saya bernama Aci menyarankan agar korban dibunuh saja. Akhirnya saya merencanakan membunuhnya,"ujarnya.  

Pelaku Aci lalu meminta kepada Yudi menyiapkan uang sebesar Rp 15 juta. Uang tersebut digunakan untuk menyewa dua orang lagi ketika pembunuhan itu berlangsung.  

Setelah korban tewas, Yudi membawa jenazah Aprianita ke kawasan TPU kandang Kawat Palembang, tempat korban dikubur lalu dicor.  

"Saya tidak tahu korban itu dikubur bagaimana. Karena yang menguburnya adalah Aci,"ucapnya.
×
Berita Terbaru Update