PALEMBANG, SP - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Ir H Achmad Hafisz Tohir, mengatakan di tengah krisis ekonomi yang melanda dunia, Sumsel dan Indonesia mampu menunjukkan ketahanan dari terpaan krisis. Kondisi tersebut disebabkan adanya pertumbuhan wirausaha baru dan ini patut disyukuri, apalgi pertumbuhan wirausahan di Sumsel sudah lebih baik dari nasional.
"Semangat untuk menjadi wirausaha masyarakat Sumsel cukup besar, di atas rata-rata nasional. Namun, secara struktural, penyebaran entrepreneur belum merata. Ada penumpukan di beberapa daerah. Sehingga ada daerah lain yang kosong dan juga ada yang padat. Ini yang harus ditumbuh kembangkan sehingga penyebarannya bisa masuk ke basis yang memang diperlukan,” kata Hafisz saat menghadiri Deklarasi Wirausaha Muda 2019 di Golden Sriwijaya Ballroom, belum lama ini
Politisi Partai Amanat Nasional ini menambahkan, secara struktural Entrepreneur Sumsel dianggap belum merata, sehingga masih terlihat ada beberapa daerah lain yang kosong serta ada juga beberapa daerah yang mulai padat.
“Inilah yang harus kita kembangkan, sehingga penebaran Entrepreneur kita itu masuk di dalam basis-basis yang memang diperlukan. Misalkan ada satu daerah, disitu sumber daya alamnya ada tetapi tidak ada yang menggerakan untuk menjadilan ini peluang usaha,” paparnya.
Tanpa entrepreneur yang kuat, sambung Hafisz, perekonomian negara akan cepat sekali dimasuki kekuatan dari luar. Seperti yang terjadi saat ini bagaimana kekuatan global sedang menekan ekonomi negara.
" Sehingga kita pun harus memakai baju yang sangat sederhana ini dari prodak luar negeri, padahal orang kita sendiri mampu. Semua itu dikarenakan nilai kos produksi kita kalah dengan luar, maka dari itu kita harus menjadi pengusaha dari negeri sendiri,” ucapnya.
Hafisz menjelaskan berdasarkan data yang disampaikan OJK, penyaluran kredit hanya terpusat ke pengusaha lama. Sehingga dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi tidak begitu signifikan. Agar bisa menghasilkan enterpreneur baru salah satu caranya dengan memperluas pemberian kredit kepada wirausaha baru sehingga dari sisi regulasi, system keuangan terus didorong agar menghasilkan entrepreneur baru. Apalagi pertumbuhan wirausaha bisa mencapai 2,5 persen dari jumlah penduduk setiap tahunnya.
Sementara itu, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI, Wimboh Santoso mengatakan dalam dua tahun terakhir, OJK terus mendorong usaha jasa sektor keuangan, baik perbankan, asuransi dan pasar modal agar bisa memenuhi pembiayaan yang diperlukan pengusaha sehingga bisa menyerap tenaga kerja.
" Kemajuan teknologi saat ini harus dimanfaatkan kaum muda untuk membuka usaha baru, sehingga kedepan akan lahir entrepreneur baru dan harapan saya pertumbuhan ekonomi tumbuh, pendapatan pajak naik dan pengangguran berkurang," Jelasnya.
Masih kata Wimboh, Menjadi entrepreneur paling tidak mendongkrak ekonomi kita secara sendiri tidak tergantung kepada orang lain, apalagi saat ini di Sumsel secara umum memiliki sumber daya alam (SDM) dari sektor perkebunan, perikanan bahkan kuliner dapat dimanfaatkan untuk melahirkan ekonomi baru tentu dengan harus menghadapi tantangan yang sengit dalam dunia bisnis.
“Maka dari itu khususnya kaum muda untuk menjadi entrepreneur baru dan kita mengarahkan program kerja ke arah sana. Kami yakin pembiayaan bisa tumbuh bahkan hingga dua digit" Jelasnya.(dkd).