Warga di sekitar khawatir minyak CPO diduga sengaja dibuang atau kapal yang mengangkut minyak bocor hingga mencemari sungai yang dampaknya akan merusak habitat sungai. Tentunya masyarakat merasa dirugikan, soalnya limbah CPO ini bisa menyebabkan berkurangnya penghasilan mereka sebagai nelayan.
"Sejak ada perusahaan PKS di sini, seringkali terlihat limbah mengapung di sungai. Nasib nelayan semakin terancam karena ikan dan udang disungai sulit didapatkan,”ujar Solihin salah satu nelayan di Muara Padang.
Limbah itu diketahui warga disekitar sungai yang hendak pergi melaut mencari ikan. Lalu, dilaporkan hingga dilakukan penelusuran oleh aparat desa setempat.
"Ada yang menduga limbah CPO tersebut berasal dari aktifitas PT.ANDIRA karena kebocoran pipa atau sengaja dibuang ke sungai atau hal lain yang menyebabkan minyak CPO banyak berceceran di sungai air padang dan sungai jalur 21,”ungkapnya.
Terkait hal ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuasin Izzromaita mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim menelusuri limbah CPO yang tercecer di sungai tersebut. Masalah ini sedang diselidiki penyebab tumpahnya minyak/limbah.
"Saat kami datang air sungai pasang, limbahnya sudah sedikit. Kemudian kami cek PT. Andira, hasilnya tidak ada yang bocor atau tumpah ke sungai. Kemungkinan kapal yang mangangkut minyak CPO ada yang bocor sehingga tumpah kesungai,”ujar Kepala DLH Banyuasin Izzromaita (Adm)