PALEMBANG, SP - Usai berhadapan dengan Blitar Bandung United yang menghantarkan Sriwijaya FC lolos 8 besar, Sriwijaya FC masih menyisakan satu pertandingan pamungkas lagi.
Yah tim berjuluk Laskar Wong Kito ini akan bertandang ke markas Babel United pada pekan ke-22 Kamis (17/10/2019) mendatang di Stadion Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Dalam lawatannya, Sriwijaya FC kemungkinan akan kembali melakukan rotasi, hal tersebut diungkapkan oleh Pelatih Sriwijaya FC kas Hartadi.
Pelatih yang berlisensi A AFC ini mengungkapkan adanya rotasi merupakan opsi yang harus diambil timnya, selain untuk menyimpan energi pemain yang akan dipersiapkan pada 8 besar nanti.
Hal ini juga berguna untuk pemain yang memiliki jam terbang minim akan beradaptasi sehingga mampu menyatu dalam tim ketika dibutuhkan.
“Laga sisa yang pasti akan rotasi pemain. Karena supaya pemain apabila dibutuhkan adaptasinya dengan yang lain lebih cepat,” ujar juru taktik asal Solo ini, Kamis (10/10/2019).
Sementara itu meskipun harus berhadapan dengan tim Beruang Buas (Julukan Babel United) yang notabennya tak masuk dalam skema 8 besar, namun Kas tetap menegaskan bahwa timnya akan tampil semaksimal mungkin agar tetap mencuri poin dari Babel United.
“Ya, namun kita tetap akan all out. Tidak ada istilah mengalah dalam sepak bola. Setiap pertandingan bagi kami tetap final,” tambah dia.
Sementara itu dari evaluasi 21 pertandingan yang sudah dijalani sejauh ini, pelatih asal Solo ini mengungkapkan masih memiliki kelemahan salah satunya yakni serangan sisi sayap, selain itu kelemahan lain yang menjadi koreksi Kas Hartadi ialah masalah transisi dari menyerang ke bertahan.
Bukan itu saja, Sriwijaya FC juga tak jarang kemasukan melalui situasi bola mati. Gol yang bersarang ke gawang Galih Sudaryono maupun Hendra Mole kebanyakan berawal dari sepak pojok maupun tendangan bebas.
"Transisi memang jadi yang paling utama. Jika transisi cepat, maka ruang kosong bisa ditutupi. Konsentrasi juga harus lebih ditingkatkan. Di babak delapan besar lawan kita akan lebih berat," pungkasnya. (Nis)