PALEMBANG, SP - Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah menggelar aksi di Mapolda Sumsel Kamis (3/10).
Dalam aksinya itu mahasiswa menolak tindakan repersif aparat dalam aksi mahasiswa yang sebelumnya telah digelar secara serentak di Indonesia.
Salah satu massa aksi dalam orasinya mengatakan, mahasiswa turun untuk memperjuangkan hak masyarakat.
"Dan kami turun sebagai bentuk solidaritas terkait adanya tindakan repersif aparat hingga ada mahasiswa yang meninggal dunia dan ada yang terkena gas air mata. Dan ketika mahasiswa turun, ada ketakutan di parlemen dan itu pertanda harus ada yang dibenahi. Kawan-kawan, kita saksi sejarah jika jiwa kemanusiaan ada di raga kita untuk memperjuangkan hak masyarakat," ungkapnya.
Sementara Kordinator aksi, Ahmad Fahrozi didampingi Koordinator Lapangan, Ahmad Rivai mengungkapkan, ia dan rekannya
dari Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Raden Fatah mendatangi Polda Sumsel
meminta agar Kapolda Sumsel menyampaikan kepada Kapolri agar mengusut tuntas, dan menindak tegas oknum pelaku penembakan mahasiswa di Kedari Sulawesi Tenggara serta bertanggung jawab atas kematian peserta aksi tersebut.
"Kami juga mengecam segala tindakan repersif, yang dilakukan aparat terhadap mahasiswa aksi tanggal 24 September 2019 di DPRD Sumsel dan pada aksi mahasiswa lainnya khususnya di Sumsel. Serta meminta pihak kepolisian untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi selaku aparat yang mengayomi dan melayani masyarakat," tandasnya.
Pantauan di lapangan, pihak kepolisian tampak berjaga di depan pintu masuk Polda Sumsel, tempat digelarnya aksi unjuk rasa. Selain itu arus lalu lintas Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya dari arah Simpang Polda menuju arah Sekip Pangkal tutup, lalu lintas terlihat dialihkan petugas ke Jalan Alang Alang Lebar Palembang.(mlm)