Notification

×

Tag Terpopuler

Clara Sempat Malu Lanjutkan Pendidikan, Akhirnya Jadi Semangat

Thursday, October 03, 2019 | Thursday, October 03, 2019 WIB Last Updated 2019-10-03T08:31:44Z

Suasana belajar sekolah filial di SDN 238 Palembang (foto/raf)

PALEMBANG, SP - Pendidikan sangat penting untuk dilaksanakan oleh setiap insan, termasuk anak jalanan dan putus sekolah  juga menjadi pusat perhatian pada jaman ini. Sekolah filial yang merupakan program dari pemerintah kota Palembang yang mana memberikan kesempatan kepada anak jalanan dan putus sekolah untuk mengenyam pendidikan di  sekolah filial tersebut. Salah satu siswa sekolah filial Clara Marta Dwiyanti yang saat ini kelas 4 malu untuk belajar lagi malah dia lebih bersemangat lagi karena bisa ikut belajar di sekolah filial tersebut.

Saat ditemui  di SD Negeri 238 Palembang yang merupakan sekolah induk tingkat SD dari sekolah filial Palembang ini , Clara terlihat serius memperhatikan gurunya yang sedang menjelaskan pelajaran, walau belajar di teras kelas namun tak membuatnya malas belajar.

"Ya tadi habis mid semester lanjut belajar seperti biasa, saat belajar seperti ini saya bersyukur bisa lanjut sekolah lagi belajar bersama teman-teman yang lain, kenal banyak teman juga," katanya, Kamis (3/10/2019).

Dengan polos clara mengaku dulu sebelum lanjut sekolah lagi di sekolah filial, dirinya sempat belajar di SDN 118 Palembang yang beralamat di Jalan Sukabangun II Soak Simpur. "Ya sempet belajar di SDN 118 tapi waktu itu gak ada yang nganter ke sekolah jadi gak lanjut sekolah lagi," ujarnya

"Saya senang bisa lanjut belajar lagi, dan berjanji akan mengikuti pelajaran dengan baik di sekolah dan berharap tidak lagi putus sekolah, saya ingin setelah lulus dari SD akan melanjutkan ke SMP, " katanya yang bercita-cita ingin menjadi dokter ini.

Kepala SDN 238 Palembang Niswaini Corie mengatakan belajar mengajar untuk siswa siswi program sekolah filial sudah berjalan selama 3 hari. "Total yang daftar SD ini ada 39 orang tapi yang datang hanya 12 orang saja," ujarnya saat ditemui di ruangannya.

"Dengan rincian kelas 6 ada 1 orang, kelas 5 ada 1 orang, sisanya kelas 4 ada 10 orang. Kami gabungkan mereka bersama siswa reguler supaya bisa dapat teman tapi tadi sempat belajar di teras kelas karena ruang kelas kami terbatas sedang dibangun namun tak membuat guru dan anak-anak ini (siswa sekolah filial) malas belajar," jelasnya.

Sementara terkait guru yang mengajar siswa yang mengikuti sekolah filial ini, Niswaini sudah membagi dan mengatur guru-gurunya. "Yang kelas 4 diajar guru kelas 4, begitu pula kelas 5 dan 6 ada gurunya masing-masing," ujarnya.
"Saat belajar pun kami tak menekan mereka agar bisa mengerti dengan pelajaran namun kami berikan kelonggaran agar mereka tak meresa jenuh, mereka kan sudah lama gak belajar di sekolah jadi kita sebagai guru harus mengerti juga dengan keadaan mereka," katanya.

Untuk seragam dan lainnya, pihak sekolah membantu siswa dan siswi dari program sekolag filial ini dengan memberikan baju batik. "Wali siswa juga ada yang bantu, untuk bantuan yang bertahap karena gak bisa langsung keluar dananya," ujarnya

“Mudah-mudahan mereka yang belajar di sekolah filial ini dapat mengikuti pelajaran sampai menyelesaikan pendidikan di SkeolahDasar dan bisa melanjutkan kejenjang pendidikan berikutnya,”harapnya(raf).

×
Berita Terbaru Update